[ad_1]

Mulai selepetan sarung, joget “gemoy”, hingga mengacungkan salam tiga jari yang digunakan oleh para tokoh jagoan dalam film “The Hunger Games”: para calon di Pemilihan Presiden 2024 memiliki cara kampanye yang unik dalam upaya mereka untuk mengubah citra diri mereka untuk menjangkau pemilih muda.

Pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 akan menentukan siapa yang akan menggantikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Saat para kandidat berusaha menarik suara generasi milenial dan Gen Z, yang jumlahnya mencapai lebih dari 50 persen pemilih, beberapa pemilih dan pengamat mempertanyakan kurangnya substansi dan visi di balik slogan dan gimik. 

Seorang pendukung Prabowo Subianto, calon presiden pada Pemilu 2024, mengenakan kaus bergambar figur Prabowo yang dibuat lucu dengan kata “Gemoy,” dalam sebuah foto yang diunggah di Instagram resmi Prabowo pada 23 November 2023. [Instagram @Prabowo]
Seorang pendukung Prabowo Subianto, calon presiden pada Pemilu 2024, mengenakan kaus bergambar figur Prabowo yang dibuat lucu dengan kata “Gemoy,” dalam sebuah foto yang diunggah di Instagram resmi Prabowo pada 23 November 2023. [Instagram @Prabowo]

Prabowo Subianto: Gemoy

Prabowo, yang dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia selama Suharto berkuasa dan kerusuhan 1998 yang berujung pada kejatuhannya, menonjolkan keceriaan dan kesantaian dalam kampanyenya.

Baliho besar dengan gambar kartun dirinya dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dengan pipi tembem dan senyum lebar banyak terlihat di jalanan.

Sementara itu, video joget “gemoy”-nya telah ditonton dan disukai jutaan orang. Gemoy itu sendiri adalah bahasa gaul yang memiliki arti gemas atau lucu.

Gibran, putra sulung Jokowi dan Wali Kota Solo, yang kerap dikritik sebagai orang yang irit bicara, merespons kritik tentang aksi joget pasangannya itu yang oleh sejumlah pihak dianggap kurang sesuai.

“Sekarang saya tanya ya, boleh tidak masyarakat hidup gembira? Boleh enggak masyarakat makin sejahtera? Boleh enggak masyarakat makin bahagia?” tanya Gibran ke pendukung dan relawan dalam acara kampanye di Bogor, Minggu.

Menteri Pertahanan dan calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka (keduanya mengenakan atasan berwarna biru) menyapa para pendukungnya saat tiba di Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, 25 Oktober 2023, untuk secara resmi mendaftarkan keikutsertaan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu tahun depan. [Muhammad Adimaja/Antara Foto/via Reuters]
Menteri Pertahanan dan calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka (keduanya mengenakan atasan berwarna biru) menyapa para pendukungnya saat tiba di Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, 25 Oktober 2023, untuk secara resmi mendaftarkan keikutsertaan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu tahun depan. [Muhammad Adimaja/Antara Foto/via Reuters]

Nina Andriana, pakar komunikasi politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan Prabowo tidak memiliki pesan atau visi politik yang jelas.

“Hal-hal yang berupa gimik-gimik itu di masyarakat kita itu masih sangat mudah untuk lebih diingat. Itu yang saya sayangkan,” kata Nina kepada BenarNews. “Simple, sederhana, dan asyik, easygoing. Nah, itu yang mudah diingat.”

“Citra gemoy itu memang eye catching banget karena bisa kelihatan kan di balihonya dengan gambar yang seperti kartun itu menarik.” 

Azeza Ibrahim, seorang pemilih berusia 35 tahun di Jakarta, setuju dengan pengamatan Nina.

“Padahal warga lebih butuh gagasan dan ide dari pada sekedar pola-pola kampanye seperti joget-joget,” ujar Azeza.

“Kami butuh penjelasan gimana konsep ekonominya karena barang-barang sekarang makin mahal. Bagaimana cara mengatasi ini semua? Food estate kan yang katanya untuk mengatasi pangan tapi juga gagal,” tambahnya, mengacu pada program ketahanan pangan pemerintah dimana Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo menjadi salah satu penanggungjawabnya.

Azeza mengatakan Prabowo dan Gibran juga irit bicara walaupun sering tampil di depan publik.

“Mereka tidak berani datang ke debat-debat yang diadakan kampus dan lembaga-lembaga. Padahal masyarakat butuh mendengar ide-ide spesifik yang langsung keluar dari mulut mereka, dan kita sebagai warga bisa bertanya atas apa yang mereka tawarkan. Jadi ada interaksi dengan warga,” ujarnya.

Ganjar Pranowo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berfoto bersama para pendukungnya dengan memperlihatkan salam 3 jari pada saat debat para kandidat presiden yang disiarkan televisi di Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, 12 Desember 2023. [Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters]
Ganjar Pranowo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berfoto bersama para pendukungnya dengan memperlihatkan salam 3 jari pada saat debat para kandidat presiden yang disiarkan televisi di Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, 12 Desember 2023. [Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters]

Ganjar: Salam tiga jari

Ganjar, 55 tahun, menggunakan salam tiga jari yang mirip dengan yang digunakan oleh tokoh jagoan yang melawan penguasa zalim di film dystopia “The Hunger Games”.

“Kami pikir itu cocok, terutama karena dalam film, salam tiga jari juga merupakan simbol perjuangan rakyat,” kata Pangeran Siahaan, juru bicara kampanye Ganjar.

Ganjar dikenal dengan pesona yang membumi dan mudah diajak bicara, seringkali memposting foto dan video dirinya berlari dan bersepeda dengan warga di akun media sosialnya.

“Ganjar sudah mencoba menggunakan gimik berlari dan berbaur dengan rakyat, tapi sepertinya dia tidak seberhasil Jokowi,” kata Nina, merujuk pada blusukan Presiden, atau interaksi dengan rakyat biasa.

“Itu karena momentumnya sudah lewat. Banyak politisi yang sudah mengadopsi gaya yang sama. Tidak ada yang baru tentang itu,” katanya.

Ganjar Pranowo, calon presiden Indonesia dalam Pemilu 2024 menghadiri kampanyenya di Merauke, provinsi Papua Selatan, pada 28 November 2023. [Antara Foto/M Risyal Hidayat/via Reuters]
Ganjar Pranowo, calon presiden Indonesia dalam Pemilu 2024 menghadiri kampanyenya di Merauke, provinsi Papua Selatan, pada 28 November 2023. [Antara Foto/M Risyal Hidayat/via Reuters]

Kredibilitas Ganjar sebagai orang yang dekat dengan rakyat juga tercoreng oleh penanganannya terhadap dua konflik tanah yang meletus di Jawa Tengah selama masa jabatannya.

Yang pertama adalah kontroversi pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng. Yang kedua adalah sengketa pertambangan batu andesit dan pembangunan bendungan di wilayah Wadas.

Dalam kedua proyek tersebut, Ganjar dituduh berpihak pada perusahaan dan mengabaikan hak dan kepentingan masyarakat setempat.

Azeza mengatakan bahwa Ganjar tidak memiliki persona yang kuat yang dapat menarik simpati rakyat.

“Ganjar sebagai sosok tidak punya gimik kuat yang bisa diingat di tengah masyarakat. Terlihat dari berapa kakunya Beliau saat hadir di acara-acara di televisi,” kata Azeza.

“Gimik lari pagi kan so yesterday, karena sulit untuk digaungkan. Yang suka jogging juga gak banyak, jika dibandingkan joget,” ujarnya.

Nina mengatakan citra yang hendak dibangun Ganjar tidak jelas dan upaya blusukan seperti yang dibangun Jokowi juga belum tentu berhasil meraih banyak suara.

“Nah, kalau Ganjar sekarang memilih momentum lari pagi jogging ketemu masyarakat pejabat yang pakai gaya seperti itu sudah banyak. Momentumnya itu udah lewat lah,” katanya kepada BenarNews.

Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta calon presiden pada pemilu tahun depan, dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa melambaikan tangan kepada wartawan saat mereka tiba untuk mendaftarkan diri di markas KPU di Jakarta, 19 Oktober 2023. [Willy Kurniawan/Reuters]
Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta calon presiden pada pemilu tahun depan, dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa melambaikan tangan kepada wartawan saat mereka tiba untuk mendaftarkan diri di markas KPU di Jakarta, 19 Oktober 2023. [Willy Kurniawan/Reuters]

Anies: Oposisi dan orator ulung

Anies telah memposisikan dirinya sebagai pembela rakyat kecil, terutama yang miskin dan terpinggirkan, dan pendukung kebebasan berbicara. Dia telah berjanji untuk memperbaiki pelayanan publik, menciptakan lapangan kerja, dan kerap mengkritik mengikisnya kebebasan berpendapat di bawah pemerintahan Jokowi. Dia juga berjanji mengubah undang-undang yang membatasi kebebasan berekspresi.

Anies berusaha menghilangkan reputasinya sebagai sosok yang dituduh memperburuk polarisasi setelah merangkul kelompok konservatif Muslim menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 yang sengit.

Saingannya saat itu, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, seorang Kristen Indonesia-Tionghoa, dituduh oleh kelompok garis keras Muslim melakukan penistaan agama karena mengutip ayat Alquran selama kampanye, dan kemudian dipenjara selama dua tahun.

Anies telah berusaha menekankan citranya sebagai pemimpin yang inklusif, dengan mengatakan bahwa ketika menjadi gubernur, pemerintah Jakarta memperkenalkan lagu-lagu Natal di tempat umum dan merenovasi gereja dan vihara.

Ia juga telah memasukkan beberapa tokoh etnis Tionghoa dalam tim kampanyenya.

Baru-baru ini, Anies dan pasangannya Muhaimin Iskandar membagikan video di Instagram di mana mereka berbicara tentang sarung dan tiga kegunaannya.

Ketika Anies bertanya apa kegunaan ketiga, Muhaimin menyelepet atau memecut Anies dengan sarung, sebuah kebiasaan main-main di antara anak-anak di masjid.

Anies meringis dan terkekeh. “Pedes juga ya,” katanya.

Tidak hanya itu, Anies yang memiliki beberapa kucing juga ikut menggunakan binatang piaraannya mengkampanyekan sang tuan. Dalam Instagram @pawswedan yang didedikasikan untuk kucing-kucingnya, salah satu kucingnya yang bernama Aslan dinarasikan ingin menjadi “pawsiden”.

Peserta berebut selfie bersama calon presiden Anies Baswedan (kiri) saat berlangsungnya forum Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta, 2 Desember 2024, sebagai bagian kampanyenya jelang pemilu Indonesia 2024. [Aditya Aji/AFP]
Peserta berebut selfie bersama calon presiden Anies Baswedan (kiri) saat berlangsungnya forum Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta, 2 Desember 2024, sebagai bagian kampanyenya jelang pemilu Indonesia 2024. [Aditya Aji/AFP]

Anies juga telah meluncurkan serangkaian acara kampanye yang disebut “Desak Anies”, di mana dia bertemu dengan pemilih muda dan terdidik di seluruh negeri untuk membahas berbagai topik.

Nina, analis BRIN, mengatakan bahwa kampanye politik Anies mencerminkan kepribadian dan gaya bicaranya.

“Dia punya kemampuan untuk berbicara yang sangat baik, kemampuan lobbi yang baik, seorang orator yang sangat baik, ketika dia berbicara orang bisa langsung terkesima dengan apapun yang dia ucapkan dia sampaikan, dan itu yang memang sengaja menjadi senjata buat dia,” kata Nina.

“Kampanye yang intelek yang berbahasa santun itu coba diperkenalkan oleh Pak Anies dengan merangkul anak muda yang juga dengan sangat intelektualitas yang bisa dijangkau oleh Beliau,” tambahnya.

Azeza memuji program “Desak Anies,” yang menurut dia memungkinkan pemilih secara langsung “mencicipi” kualitas capresnya.

“Tapi kayaknya kelemahan strategi ini soal keterbatasan waktu, karena mereka harus buat kegiatan yang sama di seluruh daerah, tidak hanya di kota-kota tertentu,” katanya.

Pizaro Gozali Idrus di Jakarta berkontribusi pada laporan ini.



[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *