[ad_1]
Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menyapa masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah, pada hari ke-43 masa kampanye Pilpres 2024.
Capres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu mengawali kegiatan dengan mengunjungi Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, di Kabupaten Cilacap.
Kunjungan tersebut dalam rangka memperingati haul ke-65 Mbah KH Badawi Hanafi yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.
Pada kegiatan selanjutnya, mantan Gubernur Tengah itu bertemu dengan nelayan dan sukarelawan di Kantor Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Jawa Tengah.
Di hadapan para nelayan, Ganjar Pranowo mengaku siap menenggelamkan kapal ikan asing yang masih melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
“Ada namanya penangkapan ikan secara ilegal, maka saya setuju sama Ibu Susi (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan). Nyolong (ikan), tenggelamkan (kapalnya),” ujar Ganjar.
Di sela-sela kampanyenya, Ganjar menyempatkan untuk merespons pernyataan Preisden Joko Widodo mengenai data pertahanan yang tidak bisa semua dibuka seperti ‘toko klontong’.
Menurut Ganjar, dirinya hanya meminta data umum yang bisa disampaikan secara umum, sehingga bukanlah data pertahanan yang bersifat tertutup atau tidak bisa dikemukakan.
Di hari yang sama, capres nomor urut 3 tersebut juga menghadiri sejumlah pertemuan lain dengan TPC dan caleg partai koalisi sekaligus bertemu dengan generasi z, milenial dan influencers, kemudian beranjak mengakhiri kampanyenya ke Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, cawapres Mahfud Md. melakukan berbagai kegiatan sebagai Menkopolhukam, salah satunya mengikuti pertemuan internal bersama Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK), pada pagi hari.
Kegiatan selanjutnya, yakni menghadiri undangan Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk bersama-sama mengikuti acara Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) peningkatan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Setelah kegiatan tersebut, Mahfud meluangkan waktu untuk menjawab sejumlah pertanyaan wartawan terkait data pertahanan negara yang menjadi polemik pada debat ke tiga Pilpres 2024.
Menurut Mahfud, data alat utama sistem persenjataan atau alutsista bukan termasuk rahasia negara yang harus ditutupi.
“Ndak ada dari pertanyaan (selama debat) itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu soal alutsista, enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup,” kata Mahfud.
Kemudian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut terbang ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti beberapa agenda bersama TPD, relawan dan sahabat Mahfud Md.
ANTARA
[ad_2]
Source link