[ad_1]

Bandung – Tiga kandidat Presiden Indonesia periode 2024-2029 telah memilih wakilnya masing-masing. Mereka kini bersiap untuk bertarung di kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

Ketiga kandidat itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Seperti apa peluang kemenangan tiga kandidat calon presiden dan wakil presiden itu di Jawa Barat?

Pengaman politik Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan menuturkan, melihat dari sosoknya, Prabowo diprediksi masih akan memimpin atua unggul di Jabar. Itu dibuktikan dengan dua kali Prabowo yang meraih suara terbanyak di Jabar pada Pilpres 2014 dan 2019. Meski begitu, menurut Firman, Ganjar dan Anies juga punya potensinya masing-masing.

“Kalau secara perseorangan sebetulnya Pak Prabowo kan memang masih leading. Karena ya bagaimanapun Pak Prabowo sudah dua kali menang di Jawa Barat,” kata Firman, Senin (23/10/2023).

“Lalu kemudian di beberapa wilayah perpetaan, Mas Anies itu juga unggul. Nah, sementara kalau Mas Ganjar itu keunggulannya di basis PDIP, terutama di daerah Ciayumajakuning, Karena kita tahu kan itu basis tradisionalnya PDIP,” lanjutnya.

Sementara terkait wakilnya, Firman menyebut pemilihan Gibran sebagai pendamping Prabowo jelas menandakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai pengusung Prabowo ingin meraih suara pemilih muda.

Menurut data KPU Jabar, jumlah pemilih muda secara nasional sekitar 107 juta jiwa atau sekitar 53-55% dari total jumlah pemilih pada Pemilu tahun 2024. Sedangkan di Jabar, pemilih muda mencapai 11,6 juta jiwa.

“Gibran itu kan proyeksinya adalah meraih suara milenial, karena itu juga jumlahnya, saya pikir, sangat signifikan lah, ya, di atas 50%, termasuk di Jawa Barat itu,” jelasnya.

Untuk Mahfud, Menkopolhukam itu kata Firman merupakan sosok yang mempresentasikan tokoh muslim, sama dengan Cak Imin. Bedanya, Mahfud lebih akan mengarah ke kantong-kantong suara seperti di pesantren dan Cak Imin menyasar basis Nahdlatul Ulama (NU).

“Ya, jadi kalau kita lihat ya dari pemetaan awal seperti itu, sebetulnya memang masih kompetitif ya. Ketiga pasangan calon ini bisa mendapatkan dukungan di Jawa Barat,” ucap Firman.

Firman memaparkan, peta persaingan di Pilpres 2024 akan jauh berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Hal itu karena sebelumnya Prabowo bertarung dengan Jokowi. Sedangkan kali ini, keberadaan Gibran menandakan jika Jokowi dan Prabowo berada dalam satu perahu yang sama.

“Karena yang menarik kan sebetulnya Gibran itu bagaimanapun akan diasosiasikan dengan Presiden Jokowi sementara di dua Pilpres sebelumnya kan Prabowo itu bertarung dengan Jokowi. Nah sekarang posisinya justru berada dalam satu perahu lah gitu ya,” paparnya.

Justru kata dia, ada peluang jika suara Anies-Cak Imin bisa meningkat. Sebab suara dari oposisi menjadi faktor yang membuat Prabowo unggul di Jabar sebelumnya sedangkan Prabowo kini sudah ada di kubu Jokowi.

“Dulu Pak Prabowo menang di Jabar itu kan karena justru sebagai kekuatan oposisi, berhadapan dengan Presiden Jokowi. Nah, sedangkan hari ini justru kan kalau kita mau lihat siapa yang menjadi oposisi itu ada lebih ke Mas Anies ya,” ujar Firman.

“Jadi, saya pikir memang ini tidak bisa kita menggunakan peta 2014 dan 2019, karena peta kontestasi-nya memang sudah berbeda begitu kan,” pungkasnya.

(bba/orb)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *