[ad_1]
Rabu, 31 Januari 2024 | 07:00 WIB
BeritaSatu / RZL
Peserta Pilpres 2024 (kiri ke kanan), yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (AP/Tatan Syuflana)
Jakarta, Beritasatu.com – Sekitar dua minggu lagi, tepatnya pada 14 Februari 2024, masyarakat Indonesia akan mengikuti pesta demokrasi akbar, Pemilu 2024. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 menjadi fokus utama Pemilu 2024 guna menentukan pemimpin bangsa lima tahun ke depan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), yakni Anies Baswedan-Muhaimin (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3). Tingkat partisipasi rakyat yang tinggi dengan berbondong-bondong datang dan menyalurkan suara di tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari menjadikan Pemilu 2024 kredibel.
Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 membuat pesta demokrasi ini bisa berlangsung dalam dua putaran, bahkan satu putaran saja. Pasal 416 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) menyebut syarat pemilu satu putaran adalah pasangan capres-cawapres harus memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara, dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.
Jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU sebanyak 204.807.222. Artinya, untuk bisa memenangi pilpres satu putaran, salah satu paslon presiden dan wakil presiden harus mengantongi dukungan dari 102,5 juta pemilih.
Seandainya Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, KPU akan kembali membuka masa kampanye bagi dua kandidat yang lolos ke putaran kedua, pada 2 hingga 22 Juni 2024. Sementara pemungutan suara putaran kedua berlangsung pada 26 Juni 2024.
Sejumlah warga Jakarta saat ditemui Beritasatu.com, Kamis (25/1/2024) berharap Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Nur misalnya, mengatakan pilpres satu putaran lebih baik agar para elite politik tidak terlalu lama saling serang.
“Kalau bisa satu putaran saja, karena kita lihat saat ini paslon bukannya adu gagasan atau program, malah menyerang secara personal. Jadi ya biar cepat selesai saja,” ungkapnya.
Warga lainnya, Mawardi menyebut pilpres satu putaran juga lebih baik lantaran bisa menghemat anggaran. Selain itu, ia juga berharap Pilpres 2024 berjalan kondusif.
“Daripada buang-buang energi, lebih baik anggaran itu untuk penghidupan rakyat. Menurut saya lebih banyak manfaatnya kalau pilpres itu satu putaran,” katanya.
Wait and See
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyebut para pelaku usaha dan calon investor masih menunggu hasil Pilpres 2024 karena akan menjadi penentu arah bisnis ke depan.
“Kecenderungan pelaku usaha dan calon investor, khususnya di sektor riil, akan jauh lebih berhati-hati dan wait and see dalam memutuskan ekspansi usaha. Mereka menunggu hasil pemilu sebelum mengambil keputusan,” katanya saat ditemui Beritasatu.com, beberapa waktu lalu.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang. Ia menyebut para investor dan pelaku usaha memang tengah menantikan siapa yang akan memimpin Indonesia ke depan sebelum mengambil keputusan dalam bisnis.
“Lebih cepat lebih baik sebenarnya. Yang terpenting sekarang bagaimana elite politik dan para kandidat memberikan pernyataan yang menunjukkan semangat membangun kebersamaan, persatuan, dan kesatuan,” ujarnya.
Beri Kepastian
Senada dengannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan pilpres satu putaran akan memberikan dampak positif bagi investasi di Indonesia. Pilpres satu putaran akan memberikan kepastian investasi lebih cepat.
“Dampak investasinya sangat bagus jika pilpres satu putaran supaya ada kepastian siapa pun yang terpilih,” katanya.
Lebih lanjut, Bahlil tidak terlalu memusingkan tentang pasangan mana yang akan memenangi pilpres. Ia menegaskan pilpres satu putaran memiliki sejumlah dampak positif, terutama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
[ad_2]
Source link