[ad_1]
Suara.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menanggapi soal isu tekanan dukungan terhadap Capres Prabowo Subianto di Lingkungan Pemerintahan.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD pada sebuah video yang diunggah di TikTok miliknya @mohmahfudmdofficial.
Dalam unggahan video itu, ia menegaskan tidak bisa ditekan-tekan oleh semua politisi yang ingin Prabowo menang.
“Semua orang itu yang tidak mendukung Prabowo ditekan habis-habisan, diancam karena korupsilah, isunya. Kalau kamu ndak dukung awas, ini kasusmu saya buka semua, kan banyak itu,” ujar Mahfud dalam video itu dikutip pada Rabu (17/1/2024).
Namun, ia menegaskan tidak bisa ditekan lantaran tidak punya kasus yang melanggar hukum di Indonesia.
“Saya ndak bilang gitu, saya memang ndak punya kasus apa-apa. Enggak saya bilang, buka aja,” ujarnya.
Baca Juga:
“Orang tak jujur hidupnya berasa di sandera, mau berbuat apa enggak bisa, saya enggak tuh, enggak ada yang nekan-nekan politik kepada saya,” ucapnya.
Lalu ia menceritakan pada Pemilu 2019 yang sempat menjadi kandidat cawapres dari Jokowi. Namun gagal di detik-detik terakhir pendaftaran.
“Waktu saya tahun 2019 yang gagal jadi cawapres itu juga begitu, saya enggak ini. Tapi saya diminta pak Jokowi melalui pak teten, pak pratikno, pak pramono anung,” ujarnya
“Tapi salah satu pesan yang saya dengar dari Pak Jokowi, pak Mahfud tidak usah cari uang, sudah ada tim sendiri,” cerita Mahfud.
Kemudian saat ditanya Denny Sumargo soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini, Mahfud tampak ragu-ragu saat menjawab.
Menkopolhukam itu tampak ragu bisa memenangkan Pilpres 2024 bersama Ganjar Pranowo.
“Ya mungkin juga, mungkin juga tidak, tergantung perkembangan. Harapannya begitu ya. Kalau bisa satu putaran, kalau bisa,” ujar Mahfud MD.
[ad_2]
Source link