[ad_1]
SURABAYA, MOMPAS.com – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (Kalla) mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diperkirakan akan berlangsung dalam dua putaran.
Menurut Kalla, para pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) saat ini diprediksi masih sulit untuk meraih kemenangan mutlak dalam satu putaran.
“Memang yang diperkirakan (pilpres) dua putaran. Kalau dua putaran itu tentu nanti akan koalisi baru lagi, dan koalisi baru ini yang akan menang. Kalau satu putaran bisa 85 juta suara itu tidak mudah,” ujar Kalla saat memberikan pandangannya di acara pertemuan antara pengusaha dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Tetap Netral di Pilpres 2024, Singgung Sumpah Presiden
Kalla pun lantas memberikan semangat kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Adapun Kalla sudah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
Politisi senior Partai Golkar itu meminta Cak Imin tidak boleh kalah dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi saya kira ya lainnya Cak Imin silahkan. Kita harap ini, masak kalah dengan Gibran, kelewatan kan. Kalau dengan Pak Mahfud ini memang bersaing. Enggak apa-apa,” tuturnya.
Baca juga: Beda Pandangan dengan Jokowi, Jusuf Kalla Sebut Amerika dan Eropa Tahu Data Pertahanan RI
Dalam kesempatan itu, Kalla juga mengajak masyarakat memikirkan kondisi jika sebuah negara dipimpin oleh pemimpin yang suka marah-marah.
Mula-mula, Kalla menyinggung soal pedoman memilih pemimpin di dalam agama Islam yang mengacu kepada sifat Nabi Muhammad SAW.
Antara lain, amanah, tabligh, jujur dan cerdas. Jika merujuk kepada sifat-sifat itu, menurut Kalla capres Anies Baswedan yang paling ideal menurut Kalla.
“Kalau tabligh (menyampaikan) siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya,” ujar Kalla.
“Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah. Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah. Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain,” jelasnya.
Baca juga: Ditanya Bakal Pakai Strategi Menyerang di Debat Ke-4 Pilpres, TPN: Nanti Kita Lihat…
Politisi senior Partai Golkar itu kemudian berpesan agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin.
Salah satu yang menjadi acuan adalah sikap para capres saat debat ketiga Pilpres 2024 baru-baru ini.
“Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat,” tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
[ad_2]
Source link