[ad_1]

Makassar – Ibu merupakan sosok yang paling spesial bagi banyak orang. Di Indonesia sendiri, terdapat bermacam-macam panggilan ibu yang kerap digunakan masyarakat.

Keberagaman suku dan budaya di Indonesia tentu menghasilkan perbedaan bahasa di setiap daerah. Termasuk untuk panggilan ibu sendiri, terdapat banyak istilah atau sebutan yang lazim dipakai.

Secara umum, sebutan untuk ibu yang populer digunakan masyarakat Indonesia adalah mama, bunda, atau mami. Namun selain itu, ternyata ada bermacam-macam panggilan ibu dari Sabang sampai Merauke yang unik dari setiap daerah.

Sebut saja panggilan anrong atau ammak di Makassar, Enyak di Jakarta, hingga mace di Papua.

Nah, penasaran dengan macam-macam panggilan ibu yang ada di Indonesia? Berikut ulasan selengkapnya seperti dilansir dari berbagai sumber.

Simak yuk!

Anrong atau Ammak – Makassar, Sulawesi Selatan

Daerah Sulawesi Selatan tepatnya masyarakat Makassar memiliki sebutan untuk Ibu berupa “Anrong”. Selain itu, ada pula masyarakat Makassar yang menyebut Ibu mereka dengan Ammak.

Contoh kalimat: Ammakku anrong kalengku Anrong tumallassukangku pakrimpunganna panggai ta matappukku kerea batuanna kelong niaka i rate.
Terjemahan: Ibuku Ibu kandungku Ibu yang melahirkan dan tempat mencurahkan segala kasih.

Indo – Bugis, Sulawesi Selatan

Bagi mayoritas masyarakat Bugis seperti di daerah Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, dan lain-lain, umumnya panggilan untuk ibu adalah “Indo”.

Tak cuma itu, masyarakat suku Toraja juga memanggil Ibu dengan sebutan “Indo”.

Contoh kalimat: Indoku macca Bahasa Inggris.
Terjemahan: Ibuku pintar Bahasa Inggris.

Amma atau Kindo – Mandar, Sulawesi Barat

Masih di daerah Sulawesi, masyarakat daerah Mandar umumnya memanggil ibu dengan panggilan Amma maupun Kindo.

Contoh kalimat: Amma na limpei pari’ma na puang, ri parengnge mappaling dia na binuang.
Terjemahan: Ibu adalah pelindung dalam keluarga, dengan lembut membimbing langkah-langkah kehidupan.

Ina – Bima, Nusa Tenggara Barat

Kota yang terletak di Pulau Sumbawa bagian Timur provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia ini menyebut ibu dengan panggilan Ina.

Contoh kalimat: Ina Bima tana, menge riso toya to mbu’u kasiko to mboti.
Terjemahan: Ibu di Bima adalah sosok yang bijaksana, penuh kasih sayang, dan memberikan kehangatan di setiap langkah hidup

Inaq – Lombok, Nusa Tenggara Barat

Masih di NTB, ternyata penduduk Lombok memanggil ibu mereka dengan sebutan Inaq.

Contoh kalimat: Inaq di suku Lombok, mbendo nggayung ri pua mbana, to panggoli ri barengngenna.
Terjemahan: Ibu di suku Lombok adalah sosok yang kuat mendukung keluarga, memberikan sinar terang dalam kehidupan.”

Ende atau Ine – Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Di daerah NTT, masyarakat setempat menyebut ibu dengan panggilan Ende. Apa pula yang memanggil dengan sebutan Ine.

Contoh kalimat: Ine di suku Manggarai, mbo’ong do pu’u mbo, to mora do’u mbawa pu’a.
Terjemahan: Ibu di suku Manggarai adalah pelindung keluarga, selalu memberikan arahan dengan kelembutan dan membawa damai.

Biyang – Bali

Biyang adalah nama panggilan untuk para ibu di daerah Bali.

Contoh kalimat: Biyang ring Bali sane makasami, dados panglimbak utawi panjenengan ring sareng-sareng.
Terjemahan: Ibu di Bali yang penuh kasih, menjadi tiang dan teladan bagi keluarga.

Mace – Papua

Mace adalah penyebutan untuk ibu yang unik dan khas. Saat ini, bahasa daerah Mace masih sering digunakan hampir semua penduduk Papua untuk memanggil ibu mereka.

Contoh kalimat: Mace di Papua, merupaka sarana penyemangat dan kekuatan di tengah liku-liku kehidupan suku
Terjemahan: Ibu di Papua merupakan sumber semangat dan kekuatan yang memberikan dukungan di tengah kompleksitas kehidupan suku.

Enyak – Jakarta

Panggilan ibu dengan sebutan Enyak kerap digunakan oleh suku Betawi. Sebutan Enyak sempat populer pada tayangan serial tv Si Doel Anak Sekolahan. Meski demikian, saat ini, orang Betawi sudah jarang memanggil ibu dengan sebutan Enyak.

Contoh kalimat: Enyak di Jakarta tuh emang kaya pahlawan, selalu sabar ngadepin macetnya kota dan tetap bikin rumah jadi tempat yang nyaman.
Terjemahan: Ibu di Jakarta tuh emang kaya pahlawan, selalu sabar ngadepin macetnya kota dan tetap bikin rumah jadi tempat yang nyaman.

Ambu, Emak atau Indung – Jawa Barat

Masyarakat Jawa Barat, tepatnya suku Sunda, biasanya akan memanggil ibu mereka dengan sebutan Ambu, Emak bahkan Indung.

Contoh kalimat: Ambu di Jawa Barat, pangapunten lan pangadeg, pangandika kawruh budaya sareng makarya marang para panjenengan.
Terjemahan: Ibu di Jawa Barat, penuh dengan kesopanan dan kelembutan, menjadi penjaga warisan budaya serta pelaku dalam kehidupan sehari-hari

Ibuk, Bu’e, Mbok atau Biyung – Jawa Tengah dan Jawa Timur

Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki sebutan yang sama untuk memanggil ibu Mereka. Sebutan tersebut adalah ibuk, Bu’e hingga Mbok.

Ada pula Biyung yang turut digunakan sebagai sebutan untuk ibu. Sebutan ini menyerupai panggilan untuk ibu bagi masyarakat Bali.

Contoh kalimat: Mbok ing Jawa Tengah, ora duwe ono neng saben wojo, panganggo temenan banjur ngerti lemes.
Terjemahan: Ibu di Jawa Tengah, tidak punya musuh di mana pun, ramah kepada siapa pun, dan paham akan kelembutan.

Ebo atau Ebhu – Madura

Meskipun masih termasuk dalam Jawa Timur, ternyata nama pengganti untuk ibu di Madura memiliki perbedaan.

Panggilan ibu di Madura adalah Ebo. Ada pula masyarakat Madura yang menyebut ibu dengan panggilan Ebhu.

Contoh kalimat: Ebo ing Madhura mupakati’an, ate’na sakdaring mamingi kaweru’na putung.
Terjemahan: Ibu di Madura adalah sosok yang bijaksana, selalu memberikan nasihat yang memotong mata rantai kesulitan.

Ine – Aceh

Sebutan untuk ibu di daerah Aceh sebenarnya bervariasi sesuai dengan suku dan etnis di wilayah tersebut. Untuk masyarakat suku Gayo sendiri, ibu dipanggil dengan sebutan Ine.

Contoh kalimat: Ine Madhura, kuatna sacara, apalagi aya sasaurang, sumangehna dek wongna.
Terjemahan: Ibu di Madura, kuat secara fisik, terlebih lagi memiliki hati yang hangat terhadap sesama.

Ebok atau Emek – Palembang, Sumatra Selatan

Kota yang terkenal dengan olahan ikan berupa pempek ini menyebut ibu mereka dengan sebutan Ebok atau Emek.

Contoh kalimat: Ebok di Palembang, sungguh tiang yang kokoh bagi keluarga, selalu menaburkan kasih sayang layaknya bunga melati di tepi Sungai Musi.
Terjemahan: Ibu di Palembang adalah pondasi yang kuat bagi keluarga, senantiasa memberikan kasih sayang seperti harumnya bunga melati di sepanjang Sungai Musi.

Oma atau Omak – Batak Toba, Sumatra Utara

Biasanya Oma digunakan untuk memanggil nenek. Namun, sebutan ini berbeda penggunaannya bagi masyarakat Sumatra Utara khususnya suku Batak Toba. Mereka menyebut ibu dengan panggilan Oma atau Omak.

Contoh kalimat: Oma di Batak Toba, pitulungan ni roha, ngolu dohot marsirangon ni pandelean, bai ma di hamu-hamu ni domma.
Terjemahan: Ibu di Batak Toba, adalah penyokong hati, pendengar dan penuntun dalam pendidikan, serta menjadi cahaya di dalam keluarga kita

Nande – Batak Karo, Sumatra Utara

Jika Batak Toba menyebut ibu dengan panggilan Oma atau Omak, maka suku Batak Karo memanggil ibu mereka dengan sebutan Nande.

Contoh kalimat: Nande di Batak Karo, batu-batuah gundari, lupa do batakna, man bersatu ma dalan ni keluarga.
Terjemahan: Ibu di Batak Karo, seperti batu yang kokoh, tidak pernah lupa dengan akarnya, menjadi perekat dalam kesatuan keluarga.

Amak atau Mandeh – Minang, Sumatra Barat

Amak dan Mandeh sama-sama digunakan oleh masyarakat Minang untuk memanggil ibu.

Contoh kalimat: Amak di Sumatra Barat, bak puncak gunuang nan kokoh, memberikan perlindungan dan ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Terjemahan: Ibu di Sumatra Barat, seperti puncak gunung yang teguh, memberikan perlindungan dan ketenangan di tengah kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan keadaan sulit.

Nah detikers, itulah macam-macam panggilan ibu di Indonesia. Semoga bermanfaat ya!

Simak Video “Lenggak-Lenggok Buruh Gendong Pasar Beringharjo Sambut Hari Ibu

(edr/urw)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *