[ad_1]

SELAIN terkenal dengan hasil karya ukirnya, Jepara juga memiliki produk industri yang tak kalah berkualitas. Yakni kerajinan rotan yang salah satunya dapat ditemui di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan.

Beragam produk yang dihasilkan dari anyaman rotan ini adalah perabotan rumah tangga. Seperti meja, kursi, sofa, almari, tempat sampah, vas bunga, dan aneka bentuk lainnya. Kerajinan rotan ini pun masih eksis sampai sekarang dan menjadi ladang penghasilan utama bagi warga Teluk Wetan.

Salah satu pengrajinnya, Muhammad Rozinul Rifqi menyampaikan bahwa dirinya menggeluti bisnis anyaman rotan lantaran melanjutkan usaha milik orang tuanya. Produk hasil rotannya pun berhasil tembus ke berbagai pasar mancanegara.

“Produk kerajinan rotan garapan kami sudah sampai ke negara-negara Asia dan Eropa,” paparnya kepada Joglo Jateng, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, produknya sudah sampai ke Malaysia, Arab Saudi, Mesir, serta Turki. Sementara untuk negara Eropa baru Prancis dan Italia.

“Produk kami memang sudah sampai ke luar negeri. Pernah juga kirim ke Jepang, selain negara yang kami sebutkan tadi,” tambah Rifqi.

Hasil kerajinan rotan yang diproduksi kebanyakan adalah kursi dengan ragam bentuk dan bahan yang berbeda. Jenis rotan dan bahan kayu yang digunakan pun menyesuaikan pesanan konsumen.

Harga per kursi dijual mulai dari Rp 100 ribu sampai jutaan rupiah. Semua tergantung bentuk, jenis bahan, dan kerumitan pembuatan.

“Kalau harga kursi biasanya berada pada harga Rp 300-800 ribuan per pieces (satuan, Red.). Sedangkan untuk kursi sofa mencapai Rp 2,5-6 juta per pieces,” ungkap Rifqi.

Bahan rotan yang digunakan juga berbeda. Ada yang menggunakan rotan asli dan rotan sintetis. Terdapat juga beberapa produk yang menggunakan bahan selain rotan.

“Bahan lainnya kami menggunakan twist, core, polly pill, daun pandan, pelepah pisang, dan kertas,” imbuhnya.

Industri kerajinan bernama Balada Rotan ini memiliki luas gudang produksi 7×14 meter. Sedangkan untuk karyawannya berjumlah 15 orang.

“Kami juga menerima pesanan seperti tempat sampah, kap lampu, kursi merak, serta pesanan setengah jadi,” kata Rifqi kepada Joglo Jateng. (cr4/adf)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *