[ad_1]
Sebaik-baiknya pengingat adalah kematian. Film Pemandi Jenazah segera tayang pada 22 Februari 2024 mengajak penonton untuk melihat kematian dan beban berat yang dihadapi Lela.
Lela (Aghniny Haque), seorang anak dari keluarga pemandi jenazah mengalami serangan kematian tak lazim di kampungnya. Tak hanya itu, Ia juga menanggung duka mendalam, serta beban berat saat harus memandikan jenazah.
Scene film Pemandi Jenazah yang dilakukan di lokasi terpencil memancarkan aura horor dan mencekam. Apalagi, suara zikir “La illah ila allah” dan “Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun” menambah kengerian sepanjang film.
Buat kamu yang penasaran dengan kisah film pemandi jenazah, simak ulasan singkatnya di bawah ini.
Film Pemandi Jenazah bukan sekadar menghadirkan penampakan yang bikin bulu kuduk merinding, tetapi film ini juga memperlihatkan beratnya tugas seorang pemandi jenazah. Kondisi mengenaskan seorang mayit membuat Lela tak kuasa untuk memandikannya, namun ibunya memperingatkan Lela bahwa profesi ini adalah pekerjaan mulia.
Ibu Siti (Djenar Maesa Ayu) mewanti-wanti sang anak untuk menjaga rasa penasaran saat memandikan jenazah dalam kondisi apa pun. Apa pun yang dilihatnya harus dijaga seerat mungkin, sehingga tidak menjadi bahan gunjingan. Apakah Lela mampu menjaga wasiat itu?
Berdekatan dengan kematian membuat Ibu Siti dan Lela sensitif terhadap pertanda orang-orang yang akan menemui ajalnya. Dimulai dari sang ibu yang merasakan aura negatif Ibu Ida (Riafinola Ifani Sari) hingga suara gaduh yang menghantui Lela.
Serangan kematian tak lazim dialami oleh Ibu Ida (teman dekat Ibu Siti). Usai memandikan jenazahnya, Ibu Siti memberikan pesan terlarang kepada Lela. Tak disangkanya, sang Ibu juga harus merenggang nyawa dalam kondisi mengenaskan.
Satu per satu keganjilan mewarnai kematian warga di kampung Lela. Pertentangan antara menjaga rahasia dan mengungkap kebenaran menjadi beban yang mesti ditanggung Lela. Apa yang dilakukan Lela? Tetap berdiam diri atau membongkar aib yang malah berujung malapetaka lain?
Sinematografi dari film Pemandi Jenazah keren dan mencekam. Pengambilan gambar ini membuat penonton dapat merasakan kengerian luar biasa saat menonton selama kurang lebih dua jam.
Suara angin dan petir yang saling bersautan sebagai pertanda orang meninggal membuat jantung ingin copot. Belum lagi, jump scare yang hadir di tengah-tengah adegan normal, sungguh menciutkan nyali.
Adegan menggali kuburan tengah malam dan dikelilingi oleh hantu ‘bungkus’ sontak bikin suara teriakan penonton bergemuruh di dalam bioskop. Saat menonton, pastikan dirimu tidak sendirian, ya.
Tidak ada seorang pun siap menghadapi kematian dan fase berduka. Rasanya sungguh melelahkan dan menguras jiwa. Sepeninggal kematian Ibu Siti, Lela dan Arif melewati fase sulit berduka.
Lela, yang sepenuhnya belum selesai berduka harus mengemban tugas sebagai pemandi jenazah menggantikan posisi sang Ibu. Sementara, Arif (Ibrahim Risyad), sang adik yang semestinya ‘hadir’ menemani sang kakak memilih untuk menyimpan dukanya sendirian.
Sebuah momen pelik menyadarkan bahwa mereka sama-sama kehilangan, namun tidak mengerti cara mengungkapkan. Film ini juga memperlihatkan proses berduka setiap orang berbeda baik perempuan atau laki-laki.
Dalam hitungan hari, Lela menghadapi serangan kematian tak lazim. Keletihan emosional terpancar dari raut wajah Lela saat memandikan jenazah, yang mengeluarkan benda asing dari bagian tubuhnya.
Mungkinkah kematian para warga adalah korban santet atau teluh atau ilmu hitam lain? Satu nama sempat muncul sebagai suspect dari serangkaian kematian mengenaskan. Ia dianggap sebagai ‘orang jahat’ yang merusak kedamaian dan ketentraman kampung Lela.
Anehnya, terduga itu dikabarkan telah meninggal dunia. Lantas, siapa sosok di belakang kejadian aneh yang mengancam nyawa warga dan Lela? Akankah Lela selamat dari teror kematian tak lazim?
Sebuah pertanyaan yang cukup menganggu dan mesti diselesaikan dengan menonton film Pemandi Jenazah di bioskop. Rasakan sensasi menakutkan dan mencekam di pemutaran midnight show, ya.
[ad_2]
Source link