[ad_1]
SLEMAN, Joglo Jogja – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman bersama Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) mengikuti event pameran internasional Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair di Malaysian International Trade & Exhibition Center (MITEC), pada 22-24 Maret. Hal itu sebagai upaya mengenalkan potensi wisata di Bumi Sembada di Kancah Internasional.
Ketua BPPS Agung Tris Sasongko mengungkapkan, program ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Sleman di kancah internasional. Selain itu, juga sebagai upaya untuk melakukan pengamatan dan pendalaman pasar wisata internasional.
Promosi wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bersama BPPS ini tidak hanya sebatas pada promosi destinasi wisata semata. Promosi yang dilakukan termasuk akomodasi hotel, restoran, pusat oleh-oleh, lembaga pendidikan, dan desa wisata.
“Menurut pencermatan selama tiga hari pameran, booth Kabupaten Sleman mendapatkan tanggapan cukup antusias dari pengunjung. Khususnya mitra travel yang selama ini sering membawa tamu mancanegara ke Sleman,” katanya, Senin (25/3/24).
Sementara itu, Kepala Dispar Sleman Ishadi Zayid menambahkan, Malaysia merupakan pasar potensial bagi pariwisata Sleman. Selama ini wisatawan Malaysia kontribusi terbesar bagi angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Sleman.
“Tentu kali ini sasarannya bukan hanya pasar Malaysia saja. Akan tetapi juga pasar mancanegara yang tergabung dalam pameran tersebut, di antaranya Australia, India, Jepang, Maldives, Nepal, Pakistan, Taiwan dan Thailand,” tambahnya.
Di sisi lain, salah satu pengunjung pameran asal Malaysia, Moh Isyam mengaku, sudah berkali-kali berkunjung ke Sleman dan merasa kagum dengan destinasi wisata yang dimiliki Sleman. Menurutnya, lereng Merapi merupakan destinasi wajib bagi wisatawan asal Malaysia. Selain itu, juga banyak peninggalan sejarah yang ada di Sleman.
“Beberapa destinasi yang kami minati adalah heritage dan kesejarahan masa lampau (candi), petilasan Mbah Marijan, Bunker Kaliadem, yang dapat dijangkau dengan jip wisata Lereng Merapi. Selain itu, wisata belanja di antaranya batik dan aneka makanan ringan. Bahkan di Sleman juga terdapat desa wisata yang menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Itu sangat menarik,” tandasnya. (bam/abd)
[ad_2]
Source link