[ad_1]

Diperbarui: 25 Januari 2024   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyebaran berita hoax melalui berbagai platform media sosial kembali menjadi perhatian serius, terutama karena dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat. Berita palsu atau tidak benar yang berkaitan dengan kesehatan dapat menyebabkan ketidakpastian, kepanikan, dan bahkan risiko kesehatan yang nyata.

Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai informasi palsu terkait dengan COVID-19, vaksinasi, dan obat-obatan telah menyebar dengan cepat di seluruh media sosial. Beberapa klaim yang tidak berdasar seperti ‘Vaksin COVID-19 Menyebabkan Kemandulan’ atau ‘Minum Air Garam Mencegah Penularan Virus’ telah menciptakan kebingungan di kalangan masyarakat.

Para ahli kesehatan dan otoritas medis menegaskan bahwa penyebaran informasi palsu dapat memiliki dampak serius pada upaya penanganan kesehatan masyarakat. Dr. Siti Nur, seorang ahli epidemiologi, mengatakan, “Berita palsu tidak hanya memicu ketakutan yang tidak perlu tetapi juga dapat menghambat upaya vaksinasi massal dan pengendalian penyebaran virus.”

Penting untuk diingat bahwa sumber informasi yang sahih dan diverifikasi oleh otoritas kesehatan seperti Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus diandalkan. Masyarakat diimbau untuk tidak langsung mempercayai atau menyebarkan informasi tanpa memeriksa keasliannya.

Kepala Pusat Penanganan Krisis Kesehatan, dr. Andi Wijaya, menyatakan, “Kami bekerja keras untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat. Namun, kami juga membutuhkan dukungan masyarakat untuk bersikap bijak dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi, terutama yang berdampak pada kesehatan.”

Pemerintah dan lembaga terkait terus berupaya meningkatkan literasi digital dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengidentifikasi berita palsu. Dalam situasi kesehatan masyarakat, penyebaran informasi yang benar dapat memainkan peran kunci dalam melindungi diri dan orang lain dari risiko penyakit yang dapat dicegah.

Dalam menghadapi tantangan ini, kerja sama antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat menjadi krusial. Semua pihak diharapkan dapat bersatu untuk melawan penyebaran berita palsu demi kesehatan dan keselamatan bersama.


[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *