[ad_1]

TEMPO.CO, Surabaya -Agenda pengajian yang dihadiri Ustadz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya pada Kamis 22 Februari 2024 berakhir ricuh. Penyelenggara membeberkan kronologi kegiatan tersebut.

Ketua Umum dan penanggung jawab acara, Abu Rozan, mengatakan bahwa Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gunung Anyar memang tidak menghendaki agenda kajian ini sejak awal. GP Ansor juga telah mengirim Surat Permintaan Pembatalan Kajian pada 20 Februari 2024.

“Namun panitia memutuskan tetap melanjutkan dengan alasan kegiatan kajian dilindungi undang-undang, lalu kegiatan ini juga bentuk edukasi kepada masyarakat,” kata Abu Rozan kepada Tempo pada Jumat 23 Februari 2024.

Pada saat acara berlangsung, Abu Rozan menginstruksikan kepada koordinator lapangan agar menahan para personil Banser di depan pintu gerbang masjid. Alasannya, demi ketertiban di area masjid. 

Kendati demikian, pihaknya tetap membolehkan para Banser masuk masjid dengan memenuhi syarat. Yakni, melepas atribut ormas atau tetap menggunakan atribut, namun hanya perwakilan tiga orang. 

“Lalu pukul 17.15 WIB, satu orang panitia acara inisial N didorong anggota Banser. Korban didorong, namun Banser terjatuh karena tersandung trotoar,” ucap Abu Rozan.

Kemudian, Abu Rozan menerangkan bahwa N langsung ditarik dan dipukuli oleh para anggota Banser yg lain. Akhirnya, terjadilah baku hantam.

Ketika terjadi baku hantam, pihak panitia langsung menghentikan kegiatan kajian Syafiq Basalamah. Namun, pihak Banser tiba-tiba masuk ke dalam masjid usai salat maghrib pukul 18.00 WIB dan terjadi baku hantam kedua.

“Jadi kesimpulannya, pihak Banser yang memulai dan kami juga sudah mundur, sementara pihak Banser malah maju,” papar Abu Rozan.

Tak lama setelah itu, datang sejumlah anggota polisi untuk melerai massa. Abu Rozan pun mengumumkan kepada jemaah untuk pulang. Setelah itu, barulah pihak Banser juga membubarkan diri.

Iklan

Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq, membenarkan aksi organisasinya itu. Namun, ia mengklaim tidak asal membubarkan pengajian Syafiq Riza Basalamah.

“Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut,” kata Rizam dalam keterangan resminya, Jumat, 23 Februari 2024.

Rizam menuding ajaran Syafiq Riza Basalamah kerap menyerang peribadatan Nahdlatul Ulama (NU), misalnya soal berzikir. “Meski kami tahu dalam ceramah-ceramahnya banyak menyerang amaliyah NU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Gunung Anyar tidak serta membubarkan begitu saja

Rizam menjelaskan PAC GP Ansor Gunung Anyar telah mengirim surat keberatan atas kehadiran Syafiq Basalamah.

Pada Kamis pagi, PAC GP Ansor Gunung Anyar dan Banser Satkoryon Gunung Anyar menggelar pertemuan bersama Camat Gununganyar, Polsek, Koramil, takmir masjid, dan yayasan penyelenggara pengajian. 

“Disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusivitas di wilayah Gununganyar,” ujarnya. 

SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Sebelum Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah, GP Ansor Klaim Sudah Tabayun



[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *