[ad_1]
Baca juga: KBRI promosi wisata, produk Indonesia di Wellington Lantern Festival
Sandiaga mengatakan ada tiga lokomotif ekonomi dunia yang sudah terpetakan akan menghadapi resesi sehingga ekonominya melambat, yakni Amerika, China, dan negara-negara Eropa.
“Tentunya ini akan berdampak terhadap pengeluaran masyarakatnya terutama di sektor pariwisata. Oleh karena itu kami langsung melakukan penyesuaian dari segi fokus untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya wisatawan mancanegara,” kata Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Selasa.
Penyesuaian fokus akan diarahkan kepada negara-negara yang menjadi pasar besar di mana jumlah kunjungan wisatawannya ke Indonesia menunjukkan peningkatan, di antaranya adalah India, Australia, dan Selandia Baru. Sandiaga menyebut wisatawan Malaysia dan Singapura yang ke Indonesia pun jumlahnya terus naik.
Baca juga: Apa saja destinasi wisata favorit di Indonesia tahun lalu?
Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia periode Januari hingga November 2022 mencapai 4,58 juta kunjungan, naik 228,30 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun 2021.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan kebangsaan jumlah wisman dengan kunjungan tertinggi adalah Malaysia dengan 876.475 kunjungan, Timor Leste 628.471 kunjungan, Australia 552.216 kunjungan, Singapura 486.295 kunjungan, serta India 218.417 kunjungan.
Sementara untuk pertumbuhan wisatawan mancanegara tertinggi sepanjang kurun waktu tersebut adalah Australia sebesar 20.952,84 persen, Selandia Baru 9,197,80 persen, India 3.869,77 persen, Jerman 3.678,59 persen, dan Prancis 3,636,46 persen.
Sandiaga menjelaskan tahun ini jumlah kunjungan wisman ditargetkan antara 3,5 juta hingga 7,4 juta. Ia pun berharap penyesuaian strategi yang dilakukan akan berdampak positif pada target kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini.
Baca juga: Wisman pertama yang datang ke Indonesia 2023 dari Kanada
“Termasuk ada beberapa penerbangan langsung luar negeri dari Qatar dan Dubai yang sudah menyampaikan, termasuk juga kita ingin ada penambahan dari Singapura dan beberapa negara ASEAN,” katanya.
“Ini yang kita upayakan di kuartal pertama tahun ini bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan Kementerian Perhubungan agar pasar yang sangat potensial ini juga termasuk India bisa terlayani dengan penerbangan langsung. Terutama ke dua destinasi unggulan yaitu Denpasar dan juga Jakarta, nanti mungkin bisa ditambah dengan destinasi lainnya,” kata Sandiaga.
Pasar wisatawan nusantara juga akan jadi penopang utama.
Menurut Sandiaga, Indonesia masih akan bertumbuh sekitar 5 persen sehingga pemerintah juga fokus mendorong pergerakan wisatawan nusantara mencapai angka target 1,2 miliar sampai 1,4 miliar.
“Bagaimana dengan definisi pergerakan wisatawan nusantara yang bergerak antar kabupaten lebih dari 6 jam ini bisa dipicu dengan beberapa kegiatan-kegiatan seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata-wisata di desa-desa wisata sekitar kita,” katanya.
Baca juga: TMII jadi altenatif wisata dengan budget terjangkau warga Jakarta
Baca juga: Sandiaga sebut tak ada pembatalan kunjungan wisata secara signifikan
Baca juga: Jalan kaki menikmati peninggalan sejarah Kota Lama Semarang
[ad_2]
Source link