[ad_1]
Weton Tulang Wangi adalah konsep yang kerap ditemui dalam budaya Jawa yang menggambarkan seseorang dengan kemampuan khusus terhadap dunia gaib. Orang-orang dengan weton ini diyakini memiliki kepekaan serta daya tarik yang luar biasa terhadap makhluk halus atau gaib. Mereka mungkin bisa merasakan keberadaan entitas tersebut, melihat penampakan-penampakan gaib, atau bahkan berinteraksi langsung dengan mereka.
Seseorang yang memiliki weton tulang wangi, diharapkan untuk dapat memahami serta menghormati keberadaan makhluk-makhluk gaib tersebut. Mereka sering kali menjadi pemimpin spiritual atau dukun dalam masyarakat Jawa, membantu orang-orang dalam berhubungan dengan dunia metafisik. Meskipun mungkin sulit dipercaya oleh beberapa orang, keberadaan orang-orang dengan weton tulang wangi tetaplah dihormati dan diagungkan dalam budaya Jawa sebagai sosok yang dihormati.
Dinamakan demikian karena ‘Tulang’ artinya malam dan ‘Wangi’ merujuk pada harum atau wangi. Istilah ini berasal dari keyakinan bahwa pada malam tersebut, tanah di sekitar makam akan mengeluarkan aroma wangi yang khas.
Tradisi masyarakat setempat mengaitkan malam 1 Suro dengan perayaan untuk menghormati leluhur, sehingga mereka sering pergi ke makam pada malam itu untuk melakukan ziarah. Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa pada malam 1 Suro, tanah di sekitar makam menjadi ‘Tulang Wangi’ karena diyakini bahwa pada malam itu, arwah leluhur datang berkunjung dan memberi berkah.
Oleh karena itu, masyarakat setempat sering merayakan malam 1 Suro dengan melakukan ritual ziarah ke makam dan memperingati leluhur mereka. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan masih dilestarikan hingga saat ini.
[ad_2]
Source link