[ad_1]
Manchester City akan menjamu Manchester United pada pekan ke-27 Liga Inggris di Stadion Etihad, Minggu (3/3). Dalam laga derby ini, siapa bisa jaga gengsi?
Pertandingan Man City vs Man Utd selalu jadi sorotan menarik. Dari hanya sekadar duel tim yang berbasis di kota yang sama, suhu semakin memanas dalam satu dekade terakhir.
Adu kekuatan sekaligus kehormatan semakin terasa seiring berjalannya waktu. Terutama setelah konglomerat asal Uni Emirat Arab Sheikh Mansour jadi pemilik saham mayoritas klub pada 2008 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah memiliki 100 persen saham pada 2009, Sheikh Mansour membuat Man City semakin digdaya. Ini juga berpengaruh pada hasil derby kontra Man Utd.
The Citizens mulai bisa menggigit balik setelah bertahun-tahun jadi ‘samsak’ Red Devils. Terlebih ketika Sir Alex Ferguson hengkang, Man City semakin menjadi-jadi.
Sejak Ferguson minggat dari kursi kepelatihan di akhir musim 2012/2013, Man City sudah menghadapi Man Utd sebanyak 26 kali di semua ajang. Dari catatan itu, Manchester Biru mengemas 14 kemenangan sedangkan Manchester Merah membukukan sembilan kali menang.
Ini jadi bukti bahwa dalam 10 tahun terakhir kota Manchester ‘berwarna’ biru. Semua gelar yang diraih City seperti Liga Champions, Premier League, FA Cup, Carabao Cup, hingga Piala Dunia Antarklub memperkuat bukti dominasi tersebut.
 Kevin De Bruyne sudah pulih dan siap jadi motor permainan Manchester City. (REUTERS/SCOTT HEPPELL)
|
Berada di bawah bayang-bayang tetangga tentu bukan situasi yang menyenangkan bagi MU. Namun di saat yang bersamaan, laga derby dapat jadi pelampiasan Man Utd untuk setidaknya menyelamatkan wajah mereka dari cercaan.
Pertanyaannya, mampukah Man Utd lolos dari hinaan? Pasalnya, saat ini tim besutan Erik Ten Hag itu sedang dalam kondisi yang angin-anginan. Badai cedera dan performa inkonsisten jadi penyebab Man Utd bakal sulit mengalahkan Man City.
Baca di halaman berikutnya>>>
[ad_2]
Source link