Land of Bad: Perang Adalah Neraka

Synopsis:

Kinney (Liam Hemsworth) adalah seorang pilot drone yang sedang berada di momen penuh kebosanan. Drama paling tokcer yang terjadi dalam hidupnya adalah sereal apa yang akan ia makan hari itu. Tapi ini segera berubah karena Kapten Sugar (Milo Ventimiglia dalam edisi gagah perkasa) memintanya untuk ikut dalam operasi penyelamatan di sebuah negara tidak bernama di Asia.

Sesampainya disana, keadaan langsung berubah menjadi genting karena mereka langsung diserang dan berakhir dengan Kinney sendirian. Nasib Kinney tidak seburuk yang dia sangka karena ia masih ada Kapten Reaper (Russell Crowe) yang masih berkomunikasi dengannya.

Reaper memonitor Kinney melalui kamera drone dan terus mencari jalan keluar dari markasnya di Las Vegas. Reaper terus-terusan meminta Kinney untuk bersabar agar mereka bisa keluar dari situasi yang lebih parah dari mimpi buruk ini.

Review:

Ada beberapa film yang mencoba menarik penonton dengan satu hal tapi ternyata ia mau membahas tentang hal lain. Tapi ada juga film seperti Land of Bad yang dari awal tahu apa yang ia tawarkan.

Ini adalah jenis film yang akan tayang tengah malam di stasiun TV swasta dan penontonnya tetap banyak. Land of Bad adalah jenis film yang diperuntukkan untuk para bro konservatif Amerika karena di tahun 2024 ini masih ada adegan dimana penjahatnya meneriakkan nama Tuhan sebelum ia memenggal kepala seorang perempuan di depan laki-laki.

Sutradara William Eubank (menulis skrip bersama David Frigerio) tahu bahwa orang menonton Land of Bad bukan karena ceritanya. Siapapun yang pernah menonton film B bergenre perang pasti sudah pernah menyaksikan paling tidak satu variasi dari cerita ‘mari selamatkan tokoh utama ini’.

Bagian paling mengejutkan dari Land of Bad mungkin adalah bagaimana Eubank bisa memanfaatkan bujetnya yang sederhana (kurang dari 20 juta dollar) untuk membuat film ini terlihat besar dan mahal.

Eubank berhasil membuat penonton sadar dengan lokasi karakter-karakternya. Bagian ini membuat film menjadi tegang karena penonton diajak untuk melihat di posisi mana karakter utama kita bisa selamat.

Tidak hanya Eubank pandai dalam mengatur tempo dan blocking kamera, ia juga handal dalam menciptakan spektakel. Ketika Land of Bad mulai menggila dengan segala ledakan dan tembak-tembakan, film ini menjadi lebih menghibur berkat visualnya yang menyeramkan.

Meskipun apa yang disajikan Eubank tidak original tapi setidaknya ia berhasil untuk merangkai gambar demi gambar
menjadi sekuens yang seru.

Cuplikan adegan dalam film Land of Bad. Foto: Dok. Ist

Land of Bad mungkin tidak memiliki karakter-karakter yang tiga dimensional tapi setidaknya film ini tahu bagaimana cara memakai aktor-aktornya. Luke Hemsworh (berperan sebagai Abel), Ricky Whittle (berperan sebagai Bishop) dan Milo Ventimiglia sukses memerankan karakter ‘laki-laki itu harus kuat’ dengan baik.

Liam Hemsworth juga secara mengejutkan ternyata bisa menjadi pemeran utama yang mumpuni. Ia berhasil menampilkan progress karakter yang meyakinkan. Kinney di awal film dan di akhir film terlihat cukup berbeda di tangan Hemsworth.

Tapi memang Land of Bad ternyata milik Russell Crowe. Aktor pemenang Oscar itu mungkin tidak akan menyangka bahwa sekarang karirnya diramaikan oleh film-film kelas B. Tapi seperti yang ia tunjukkan dalam film-film kelas B semacam Poker Face atau The Pope’s Exorcist, Crowe tahu benar bagaimana cara menahan penonton.

Cuplikan adegan dalam film Land of Bad. Foto: Dok. Ist

Sepanjang film Crowe hanya berbicara melalui monitor tapi ia sanggup untuk membuat Land of Bad menjadi lebih seru karenanya. Setiap kali Eubank menginterupsi layar dengan wajah Crowe, film ini menjadi tambah tegang dan seru.

Berkat Crowe, Land of Bad akhirnya menjadi film perang yang lumayan ada dagingnya.