[ad_1]
“Kita perlu ada sebuah kearifan lokal di dalam membuat sebuah kebijakan. Kunci utama di dalam kebijakan lokal itu bukan hanya konsep kesehatan dari pusat (atau) nasional saja,” kata Koordinator KOMPAK Moh Adib Khumaidi di Jakarta, Selasa.
Ia menilai strategi kebijakan kesehatan di Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lain yang umumnya memiliki wilayah daratan luas, bukan kepulauan.
“Kalau pemerintah daerahnya hanya menjadikan kesehatan itu menjadi politik kesehatan saja, tanpa kemudian melibatkan partisipasi dan tanpa kemudian juga mendorong teman-teman tenaga medis, tenaga kesehatan berkaitan dengan kesejahteraan, berkaitan dengan jenjang karir, maka kita akan tetap mengalami yang namanya maldistribusi di dalam pelayanan,” ucapnya.
Maldistribusi di bidang pelayanan kesehatan, kata Adib, tidak hanya bisa dijawab dengan ketersediaan alat saja, tapi juga ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang juga harus diwujudkan secara permanen, bukan temporer.
Baca juga: Asosiasi kesehatan soroti absennya paslon yang tak hadir dalam dialog
“Nah, inilah yang saya kira perlu menjadi cerminan, sehingga kesehatan tidak hanya menjadi sebuah program saja, tapi benar-benar dirasakan dan need assessment kemudian demand itu benar-benar sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Ia mengemukakan tentang kemungkinan penanganan penyakit yang berbeda-beda di setiap daerah.
“Karena bukan tidak mungkin di satu daerah kebutuhan (penanganan) penyakitnya berbeda dengan daerah yang lain, karena negara kita kepulauan,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait berkolaborasi dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik di Indonesia.
[ad_2]
Source link
Super, fantastic