[ad_1]

JAKARTA – Datuk Tan Malaka dikenal sebagai tokoh pergerakan yang gigih dan berani dalam melawan penjajahan guna membawa Indonesia merdeka.

Tan Malaka merupakan salah satu tokoh dianggap cocok melajutkan kepemimpinan revolusi. Bahkan Soekarno pun mejadi salah satu orang yang menghormati dan mengagumi Tan Malaka.

Hal ini terungkap pada momen pertemuan Soekarno dengan Tan Malaka pada 19 September 1945 yang dikutip dari laman Setneg.

Di penghujung pertemuan mereka, Soekarno memberi penghormatan dan pernyataan jelas. Yakni jika ia tidak berdaya lagi, maka kepemimpinan revolusi akan diserahkan kepada Tan Malaka.

Kemudian, Pernyataan Soekarno tersebut dituangkan ke dalam surat wasiat Presiden Soekarno untuk Tan Malaka yang disebut Testamen Politik untuk Tan Malaka yang berisi penyerahan kekuasaan pemerintahan Soekarno dan Mohammad Hatta kepada Tan Malaka.

Tetapi, ketika surat wasiat tersebut masuk ke Bung Hatta untuk ditandatanganinya, Hatta menolak usulan tersebut dan meminta kepada Soekarno untuk diganti.




Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Surat tersebut dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan mereka berdua. Kemudian pada 1 Oktober 1945, surat wasiat yang sudah diperbarui diketik dan ditandatangani oleh Soekarno-Hatta yang berisi penyerahan kekuasaan pemerintahan akan diteruskan oleh saudara-saudara: Tan Malaka, Iwa Kusuma Sumantri, Sjahrir, dan Wongsonegoro.

Menyoal pertemuan Soekarno-Tan Malaka, pada masa penjajahan Jepang, gerak-gerik Soekarno selalu dipantau oleh militer Jepang, Soekarno mengusulkan untuk diadakan pertemuan dengan Tan Malaka.

Pada masa yang sulit saat itu, Soekarno mengarahkan untuk pertemuannya dengan Tan Malaka dirahasiakan dan dilakukan di tempat yang aman dari intaian militer Jepang. Salah satunya di rumah DR. R. Soeharto.

Pada 9 September 1945 di hari pertama Hari Raya Idul Fitri, pertemuan antara Soekarno dan Tan Malaka digelar secara rahasia di kediaman DR. R. Soeharto di Jl. Kramat Raya No. 128.

Pertemuan Soekarno dan Tan Malaka di rumah DR. R. Soeharto ini dilakukan dalam kondisi gelap. Lampu penerangan di kamar pertemuan sengaja dipadamkan untuk menghindari mata-mata Jepang.

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *