[ad_1]
“Negara yang menjadi langganan kami dan sering memesan produk hasil kerajinan di antaranya Inggris, Prancis, Amerika, Australia hingga Italia,” ujar I Made Agus Semadi, pemilik usaha rumahan di kawasan Jalan Kasuari Desa Dauh Peken, Kabupaten Tabanan tersebut, Sabtu.
Dengan mengandalkan bahan-bahan sederhana berupa besi, kawat dan seng, itu, ia mampu mengolahnya menjadi kerajinan bernilai tinggi.
“Awalnya dari bahan baku besi, seng dan kawat ini diurai dan dibentuk tadi menjadi rangkaian berbagai macam bentuk yang menarik seperti binatang, daun-daunan, bingkai serta tempat lilin,” kata dia.
I Made Agus Semadi menjelaskan dirinya sudah mulai melakukan proses produksi barang-barang kerajinannya itu sejak tahun 1998 lalu hingga saat ini mampu menembus mancanegara.
Dari sejumlah produk yang diproduksi, menurutnya barang yang paling banyak dipesan untuk di ekspor adalah kerajinan berupa tempat lilin.
“Kalau barang-barang kerajinan yang kami produksi ini kami jual dengan harga bervariasi mulai dari Rp15 ribu sampai Rp50 ribu,” ungkapnya.
Saat ini, untuk melakukan proses produksi di usaha rumahan tersebut, dirinya telah melibatkan 30 orang tenaga kerja yang berasal dari Bali maupun luar Bali.
“Kalau pengiriman bisa sampai 1.000 buah dan pengerjaannya bisa sampai satu minggu hingga satu bulan, tergantung kerumitan dari desain yang di buat,” tambah Made Agus.
Untuk desain kerajinan yang akan di buat, pihaknya biasanya menerima desain dari para dari tamu yang memberikan motif. Selanjutnya perajin akan mengembangkan sesuai pesanan.
Ia menambahkan meskipun saat ini l pengerjaan kerajinan ini mengalami kendala harga bahan baku yang terus meningkat, namun dirinya optimistis akan terus tetap eksis dengan berinovasi.
“Kami juga berharap pemerintah tetap memberi dorongan melalui pameran produk kerajinan rumahan kedepannya sebagai upaya pengembangan serta pemasaran hasil para perajin di Kabupaten Tabanan,” pungkas dia.
Baca juga: Kerajinan beruk dari Klungkung tawarkan peluang ekonomi dan pelestarian budaya
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
[ad_2]
Source link