[ad_1]
“Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini. Pengalaman inilah yang ingin kami bagikan kepada Anda hari ini dan bermitra dengan Anda untuk kolaborasi jangka panjang di sektor pertahanan,“ kata Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty dalam India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum Seminar di Jakarta, Selasa.
Chakravorty menjelaskan bahwa sektor pertahanan India sedang mengalami transformasi yang luar biasa berkat oleh dorongan pemerintah untuk ‘Atmanirbharta yang artinya kemandirian dalam bidang Pertahanan. Kementerian Pertahanan India, lanjutnya, mempelopori upaya untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara dengan fokus pada desain, pengembangan, dan manufaktur dalam negeri.
“Pemerintah India memainkan peran penting dalam memastikan negara yang kuat, aman dan mandiri, karena negara ini mengalami peningkatan ekonomi dan sosial yang signifikan dan siap untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia,” ucapnya.
Persediaan militer India, disebutnya, mempunyai jangkauan dan skala yang serupa dengan peralatan militer Indonesia. Pada masa kemerdekaan tahun 1947, India memiliki kapal, pesawat terbang dan berbagai perlengkapan Angkatan Darat terutama dari Inggris dan Eropa.
Selain itu, India telah mendiversifikasi sumber daya dan memiliki alutsista dari banyak negara di dunia dalam dua dekade terakhir yang disebabkan oleh pertimbangan geo-politik dan kepentingan keamanan negara.
“Kinerja dan pesanan perusahaan-perusahaan pertahanan India berada pada titik tertinggi. Perusahaan-perusahaan pertahanan India telah mencapai rekor ekspor sebesar 2,63 miliar dolar AS (Rp42,79 triliun) pada tahun keuangan terakhir dan India siap menjadi salah satu eksportir pertahanan terkemuka pada tahun 2030,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Piek Budyakto, menuturkan bahwa pihaknya sedang berupaya menuju kemandirian industri pertahanan dengan menjalin berbagai kemitraan strategis dengan berbagai negara.
Level angkatan bersenjata Indonesia di Asia Tenggara, dinilainya masih dapat ditingkatkan pada tahun ini dengan cara meningkatkan kemandirian industri pertahanan dan mencapai 40 persen kandungan lokal.
“Terus terang saat ini sumber daya manusia kita harus kita tingkatkan. Untuk bisa mengambil transfer teknologi tersebut ini tidak gampang, jadi setiap kita kerja sama dengan negara asing terutama di bidang alutsista pertahanan, apapun kita berusaha mendapatkan manfaat dari ahli teknologi itu,” katanya.
Baca juga: KSP dukung penguatan kerja sama pertahanan Indonesia-India
Baca juga: Menhan Indonesia-India bahas kerja sama industri pertahanan
Baca juga: Indonesia dan India Jajaki Kerjasama Industri Pertahanan
[ad_2]
Source link