[ad_1]
“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan penerapan teknologi pengembangan tanaman pangan kedelai di Bangkalan yang menurut saya keren. Karena penebaran bibit, penyiraman dan pemupukan sudah menggunakan drone,” katanya.
Khofifah mengemukakan itu, saat menghadiri kegiatan pengembangan ekonomi smart precision farming teknology, pada sektor pertanian tanaman pangan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan bekerja sama dengan PT Hudson Global Indonesia, di Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya, Rabu (24/1).
Khofifah mengatakan bahwa penerapan teknologi untuk mendongkrak produktifitas pangan sangat dibutuhkan.
Gubernur berharap uji tanam yang dilaksanakan di Bangkalan dapat berjalan sukses dan dapat memenuhi stok kedelai nasional yang mencapai 2,3 juta ton per-tahun, dimana selama ini hampir 90 persen kebutuhan kedelai dipenuhi melalui impor.
“Dengan swasembada kedelai ini, maka harga kedelai juga akan lebih terjangkau sekaligus mendorong harga produk berbahan baku kedelai seperti tempe dan tahu menjadi lebih terjangkau juga. Saya berharap penerapan teknologi ini juga dapat dikembangkan di berbagai daerah di Jawa Timur,” lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Dr. Andriko Nato Susanto yang mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan kedelai nasional masih dari impor.
“Hal ini yang menjadikan kedelai harganya masih tinggi. Dengan tercapainya swasembada kedelai maka pemenuhan kebutuhan kedelai nasional dapat terpenuhi sekaligus mendorong harga kedelai yang lebih terjangkau. Karena itu saya berharap, uji coba yang dilakukan di Bangkalan dapat berjalan dengan sukses dan mendorong petani membudidayakan kedelai,” tuturnya.
Sementara itu Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangkalan sebelumnya telah menandatangani kerja sama dengan PT Hudson Global Indonesia yang dilanjutkan dengan kerjasama dengan BUMDEes Desa Dlemer dan Desa Makam Agunng Kecamatan Arosbaya.
“Melalui kerja sama ini akan mendorong perekonomian masyarakat di sektor pertanian melalui tanaman pangan kedelai. Selain itu melalui kerja sama ini diharapkan Bangkalan dapat menjadi Kabupaten sentra penghasil kedelai baik di Jawa Timur maupun Nasional,” harapnya.
Luas areal tanam yang menjadi pilot project di areal 3,5 hektare itu akan dilanjutkan dengan perluasan lahan hingga 250 hektare, termasuk bidang pangan jagung dan padi. “Namun, kami awali dulu dengan kedelai,” ucap Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
[ad_2]
Source link