[ad_1]
Tentu sulit, karena dua olahraga yang sama-sama memainkan bola itu memiliki aturan yang bertolak belakang. Sepak bola menggunakan kaki, sedangkan bola basket menggunakan tangan. Selain itu jenis bola yang digunakan pun berbeda.
Namun, kini kedua olahraga itu ternyata bisa dimainkan secara bersamaan berkat inovasi dan kreativitas anak bangsa Indonesia yang menciptakan cabang olahraga baru bernama fullball.
Terbit pada November 2022, fullball hadir sebagai bintang baru dalam dunia olahraga dan, yang membanggakan, olahraga baru ini adalah ciptaan revolusioner anak muda Indonesia.
Menurut laman officialfullball.com., fullball adalah olahraga yang menggabungkan elemen-elemen sepak bola atau futsal dan bola basket dalam satu permainan.
Fullball dikembangkan oleh Rizky Arief Dwi Prakoso dan kawan-kawannya. Para pemuda kreatif Indonesia itu merupakan penggemar sepak bola dan bola basket dan mereka tertantang untuk menciptakan sesuatu yang baru yang menggabungkan elemen-elemen dari kedua olahraga favorit tersebut.
Maka, lahirlah Fullball. Dalam olahraga ini. para pemainnya menggunakan kaki untuk mengontrol bola seperti dalam sepak bola tradisional, tetapi juga bisa memegang bola dan bergerak seperti dalam permainan bola basket.
Fullball sebagai olahraga inovatif, merangkul kegembiraan bermain bola yang menggabungkan antara sepak bola, bola basket, bahkan bola voli hingga bola tangan.
“Sebuah petualangan olahraga yang tak terduga dan mengasyikkan, karena memperkenalkan kegembiraan, serta semangat kompetisi baru kepada masyarakat,” kata salah satu sosok di balik lahirnya fullball, Rizky Arief Dwi Prakoso.
Kehadiran olahraga baru hasil inovasi anak Bangsa Indonesia itu mendapat dukungan positif dari Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
“Saya menyambut antusias kegiatan positif ini. Jadi, saya ingin lihat juga seperti apa permainannya. Bisa ditendang, bisa dilempar, arena ini Fullball,” kata Menpora Dito saat membuka dan menyaksikan langsung Match & Exhibition Fullball x Vindest Media di Lapangan Basket Kemenpora, Jumat (15/9).
Sementara itu, pada momen yang sama salah satu sosok di balik lahirnya fullball Rizky Arief Dwi Prakoso mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Menpora terhadap perkembangan olahraga tersebut.
Sebagai produk asli Indonesia, Rizky berharap fullball dapat meraih status sebagai olahraga resmi di tanah air.
“Kami sedang dalam prosesnya untuk ke arah sana. Komunitas-komunitas fullball juga sudah ada di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jakarta. Teman-teman yang tertarik bisa bergabung. Kami latihan rutin setiap minggu” ujar Rizky.
Meskipun masih belum meraih ketenaran yang luas, fullball terus diperkenalkan dan diupayakan untuk menunjukkan eksistensinya melalui berbagai kegiatan.
Sponsorship, Parnership, & Sales of Fullball Kirana Witari Syafi’i mengatakan kepada ANTARA, fullball mengadakan Community Game yang rutin dilakukan di setiap akhir pekan, dan kegiatan itu dapat diikuti oleh seluruh masyarakat.
Bagi yang belum pernah dan ingin mencoba olahraga yang satu ini ak perlu khawatir, karena bisa mengikuti kegiatan coaching clinic lebih dahulu untuk mendapat informasi serta arahan mengenai fullball.
“Bisa diikuti semua anggota komunitas yang sudah pernah ikut kegiatan kami, dan dapat diikuti teman-teman yang baru pertama kali mau coba ikut main Fullball, karena kami adakan coaching clinic untuk terlebih dahulu dijelaskan gameplay dan rulesnya. Untuk pemain perempuan bisa ikut juga karena bisa dimainkan laki-laki maupun perempuan,” kata Kirana.
Halaman berikut: alat dan perlengkapan yang digunakan dalam fullball
Alat dan perlengkapan yang digunakan
Peralatan utana yang diperlukan dalam olahraga fullball adalah dua gawang, dua tiang target di atas mistar gawang, dan satu bola seukuran bola voli dengan karakteristik memantul, ringan, dan tidak menyakitkan saat dibenturkan.
Adapun lapangan fullball memiliki garis red zone satu meter dari mulut gawang dan garis hand zone dengan radius 7 meter dari mulut gawang.
Pada dasarnya, karakteristik lapangan yang digunakan dalam olahraga fullball ini adalah lapangan dengan permukaan yang rata, halus, dan bebas hambatan untuk menghadirkan permainan yang dinamis.
Lapangan yang dapat digunakan mencakup lapangan futsal atau basket yang menjadi panggung bagi aksi-aksi seru dalam olahraga yang inovatif ini.
Aturan umum permainan
Pada Februari 2023, regulasi dan hak paten untuk fullball ditegakkan, menciptakan landasan kuat bagi perkembangan olahraga inovatif ini.
Peraturan orisinal dan konsep yang diramu oleh para pendiri fullball menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan menantang bagi para pencinta olahraga.
Aturan dan istilah yang harus dipahami saat bermain fullball diantaranya adalah Tip off yakni pembukaan spektakuler dimulai dengan kedua tim berdiri di area masing-masing, bola dilempar oleh wasit dari titik tengah lapangan, dan pertarungan seru dimulai saat frontliner mengejar bola di udara dengan gerakan tip yang ciamik.
Kemudian throw in, yakni kondisi saat bola meluncur ke luar dari sisi kanan atau kiri lapangan. “Aksi tak terduga kembali bergulir ketika bola dilempar masuk ke lapangan dengan mekanisme throw in yang menyihir kreativitas,” kata Rizky.
Selanjutnya, Corner throw yang berarti dari sudut lapangan, bola dilemparkan kembali ke permainan dengan gerakan yang presisi.
Free throw pada perhitungan bebas di luar hand zone, hadiah yang diberikan untuk pelanggaran, dan tim menikmati momen serius saat lemparan bebas diambil dari titik yang menentukan di lapangan.
Kemudian, Penalty kick. Dalam arena tindakan di dalam hand zone, dua pemain dihadapkan pada tantangan ekstrem; sang pelempar melemparkan bola dengan penuh strategi ke penendang yang menunggu di titik penalti.
Halaman berikut: Cara bermain fullball
Cara bermain
Hal yang paling menonjol dalam cara bermain Fullball dibandingkan dengan olahraga lain adalah aturan revolusionernya dalam pemakaian bola.
Dalam olahraga konvensional, penggunaan bola dibatasi hanya pada anggota tubuh tertentu, seperti tangan untuk bola voli dan basket, serta kaki untuk sepak bola.
“Fullball mengubah paradigma dengan memperbolehkan penggunaan kaki dan tangan secara bersamaan oleh seluruh pemain,” kata Kirana.
Dalam tiap permainan, terdapat lima pemain lapangan yang bergabung membentuk satu tim, dan dalam pertarungan resmi, setiap tim membawa kehadiran lengkap dengan 7 hingga 12 anggota yang memiliki hak main, serta delegasi pendamping termasuk pelatih kepala dan staf medis yang siap memberikan dukungan.
Tidak terbatas dalam perubahan pemain, tiap tim memiliki kebebasan strategis untuk melakukan substitusi, selama mereka melaporkan ke meja lapangan dan pemain pengganti siap beraksi begitu dipanggil oleh wasit.
Dalam aturan resmi Fullball disebutkan bahwa dari sisi komposisi pemain, Fullball membedakan pemain dalam empat posisi berdasarkan peran masing-masing dalam permainan.
Pertama, Hustler sebagai penjaga gawang. Hustler ibarat ratu di atas papan catur. Dengan mobilitas tanpa batas, dia secara eksklusif menguasai red zone dan menentukan tempo permainan.
Kedua, Midlane, pemain yang mengisi bagian di depan hustler. Midlane memiliki tugas vital dalam membantu hustler menjaga pertahanan, mengontrol bola, dan menjadi arsitek utama dalam serangan tim.
Ketiga, Sidelane, yakni pemain yang mengisi posisi sayap yang menjadi jembatan antara serangan dan pertahanan, Mereka menjadi tulang punggung dalam membantu pertahanan dan merancang serangan balik.
Keempat, frontliner, yakni pemain yang berfungsi sebagai ujung tombak yang berdiri paling dekat dengan pertahanan lawan. Posisi ini adalah tempat bagi pemain dengan akurasi lemparan dan tendangan terbaik dalam sebuah tim.
Sama dengan cabang olahraga yang sifatnya permainan, fullball pun menentukan pemenang melalui raihan poin. Dalam hal ini, pemain fullball dapat mencetak skor melalui dua metode unik, yakni memasukkan bola ke gawang lawan dengan tangan maupun kaki, atau mengenai target di atas gawang.
Dalam pertandingan yang melibatkan dua tim yang masing-masing terdiri dari 5 pemain tersebut, para pemain berusaha mencetak poin dengan cara menendang bola ke gawang lawan atau melemparkan bola ke target dari luar hand zone.
Taktiknya melibatkan tendangan presisi dan lemparan strategis, dimana setiap gol atau target mencetak poin yang berbeda.
Dua poin tercatat ketika pemain membidik sasaran dengan akurasi prima, entah itu melalui sentuhan tangan atau poin bisa didapat dengan keahlian kaki untuk melesatkan bola ke gawang lawan dari luar hand zone.
Di sisi lain, kepiawaian pemain yang menendang bola dan menghantarkannya tepat ke target lawan dari luar hand zone akan mendapatkan tiga poin.
Pertandingan fullball terdiri dari 2 babak, masing-masing berdurasi 20 menit, tanpa perhitungan waktu tambahan.
“Namun, jika hanya untuk bersenang-senang diperbolehkan untuk bermain selama 10 menit saja per babaknya,” kata Kirana.
Dilihat dari aturan mainnya, fullball bisa dikatakan revolusi di bidang olahraga. Kalau diibaratkan musik, fullball bisa dibandingkan dengan genre musik fusion yang memadukan dua atau lebih gaya musik, seperti gospel, jazz, rhythm and blues, dan musik country.
Namun, karena fullball tercipta di Indonesia, bisa juga olahraga yang memadukan sepak bola dan bola basket ini dibandingkan dengan musik campursari, genre musik yang mencampurkan (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia.
Terlepas dari semua itu, olahraga fullball yang kelahirannya dibidani anak-anak muda Indonesia, adalah bukti bahwa kawula muda Indonesia itu penuh kreativitas, imajinatif, dan inovatif.
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
[ad_2]
Source link