[ad_1]

“Ini tinggal persoalan implementasi. Bahkan, sanksinya pun sudah ada, tetapi yang belum kita punya adalah komisi penyandang disabilitas,” terang wanita berusia 38 tahun itu.

“Ke depannya, yang sudah digunakan sejak G20, yaitu kuncinya pentahelix, yaitu bukan hanya pemerintah, tetapi civil society (masyarakat sipil), civitas academica, masyarakat umum; semua gotong-royong,” sambungnya.

Sara juga menekankan pentingnya memperluas akses bagi penyandang disabilitas dalam layanan pendidikan, peluang kerja, layanan kesehatan, transportasi, akses informasi dan komunikasi, serta partisipasi dalam kehidupan politik.  Tak hanya saat kampanye, dia juga membicarakan isu perempuan di berbagai acara lainnya.

Salah satunya dalam Conference on Indonesian Foreign Policy atau CIFP 2022 yang diselenggarakan di The Kasablanka Hall Jakarta, Sabtu, 26 November 2022. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu, ada sesi khusus yang membahas tentang isu perempuan bertajuk “Return of the Angels: Part V”.

Diskusi ini dipimpin oleh Ketua FPCI Dino Patti Djalal bersama tiga tokoh perempuan Indonesia, yaitu Wakil Ketua Y20 Indonesia Rahayu Saraswati, Puteri Indonesia 2022 Laksmi Sharee, dan aktris Dian Sastrowardoyo.

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *