[ad_1]
Mega dalam “Jangan Tunggu Sakit, Ini Tanda Kelelahan yang Pantang Diabaikan!” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu menjelaskan, oksigen yang diserap kemudian akan memberikan tenaga bagi otot-otot dalam beraktivitas.
“Olahraga itu akan menaikkan dari kemampuan kita dalam mengkompensasi kelelahan, dalam mengkompensasi stres, dalam merelaksasi pembuluh darah sehingga tetap elastis, dalam menaikkan kapasitas paru sehingga penafasannya bisa maksimal,” kata Mega.
Hal itu dia ungkapkan sebagai tips agar tidak mudah lelah. Dalam kesempatan itu, dia menyoroti banyaknya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal akibat kelelahan.
Dia menyebutkan bahwa kelelahan adalah manifestasi dari semua penyakit yang dialami seseorang. Menurutnya, mustahil lelah biasa tiba-tiba bisa menyebabkan seseorang meninggal.
Dokter itu menilai, tubuh memiliki mekanisme kompensasi yang bagus.
Ketika melakukan aktivitas berat, ujarnya, tubuh menaikkan tekanan darah serta detak jantung guna menyuplai oksigen yang lebih.
Kegagalan dalam kompensasi tersebut, kata dia, adalah yang menyebabkan seseorang kelelahan. Ketika seseorang kelelahan, tensi serta denyut nadinya naik.
Dia menilai, ada sejumlah hal yang menyebabkan kegagalan fungsi tubuh itu, antara lain penurunan kemampuan jantung untuk memompa serta berkurangnya elastisitas jantung.
Dengan berolahraga, ujarnya, seseorang menjadi lebih bugar dan daya tahan tubuhnya meningkat.
“Jadi caranya adalah kalau next pengen jadi KPPS lagi, olahragalah dari sekarang,” kata dokter tersebut.
Pada kesempatan itu, dia juga menjelaskan cara mengatasi kelelahan. Menurutnya, cara-caranya tergantung dari orang yang mengalaminya.
Misalnya, orang yang lelah karena gula darahnya kurang, berarti dia kekurangan nutrisi. Cara paling mudah, menurutnya, adalah diberi teh manis agar dia semangat dan ada stamina kembali.
Contoh lainnya, kalau misalnya orang itu punya hipotensi atau tekanan darah rendah, maka orang itu disuruh duduk terlebih dahulu dan tidak melakukan perubahan gerakan yang ekstrem.
“Karena ketika orang dari duduk tiba-tiba berdiri, itu sebenarnya butuh waktu untuk bisa aliran darahnya itu naik ke otak sebenarnya,” katanya.
Dia menyebutkan, istirahat dan makan juga penting untuk mengatasi lelah. Dia juga tidak menyarankan merokok atau minum alkohol untuk mengatasi lelah, karena dinilai kurang tepat. Menurutnya, merokok serta minum-minuman beralkohol justru akan lebih memberatkan jantung.
“Cuma biasanya memang ngerokok ya orang Indonesia ya. Nah itu bukan lelah, itu mungkin stres kali, kalau mental ya. Kalau capek fisik ya istirahat. Kalau capek mental beda urusan berarti ya,” katanya.
[ad_2]
Source link