[ad_1]
Pogba sudah tidak bermain sejak September lalu setelah gagal dalam tes doping. Sampel doping itu diambil pada laga pertama Juventus melawan Udinese, di mana Pogba cuma duduk di bangku cadangan.
Setelah gagal pada tes doping pertama, Pogba menjalani tes kedua pada Oktober. Hasilnya itu mengonfirmasi tes yang pertama, yakni positif penggunaan zat yang menaikkan testosteron.
Kamis (29/2), Pengadilan Antidoping akhirnya memutuskan menerima tuntutan jaksa asosiasi sepak bola Italia, FIGC. Pogba pun diskors selama 4 tahun.
Hukuman ini jelas mengancam karier gelandang yang akan berusia 31 tahun pada 15 Maret mendatang itu. Sebab, ia tak akan bisa bermain sampai 2027, saat berusia 33 tahun. Absen dengan durasi selama itu diyakini akan memengaruhi level performanya.
Namun berdasarkan laporan BBC, Pogba masih akan melakukan banding atas putusan tersebut. Mantan pemain Manchester United itu selalu menekankan bahwa kalaupun ia mengonsumsi zat terlarang, maka itu dilakukan tanpa sengaja.
“Hari ini saya telah diberitahu terkait keputusan Badan Antidoping nasional dan saya percaya keputusan mereka itu keliru,” tulis Pogba di akun media sosialnya yang dikutip Jumat (1/3).
Pogba menegaskan dirinya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan. Sebagai atlet professional, ia tidak akan pernah melakukan itu.
“Ketika saya terbebas dari batasan hukum yang berlaku, maka kasus ini akan menjadi lebih jelas. Namun saya tidak pernah secara sadar atau sengaja mengonsumsi suplemen apapun yang melanggar aturan anti-doping,” tegas Pogba.
“Sebagai atlet professional, saya tidak akan pernah melakukan hal-hal yang meningkatkan performa saya menggunakan zat-zat terlarang. Saya juga tidak pernah melakukan kecurangan dan saya juga selalu menaruh hormat kepada sesama atlet, suporter, dan juga tim yang saya perkuat atau saya hadapi,” pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
[ad_2]
Source link