[ad_1]
Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 2023 lebih rendah dari 2022. Bahkan menjadi yang terendah selama 20 tahun terakhir.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap rendahnya tingkat inflasi 2023 karena komponen inti inflasi cenderung turun.
“Di sisi lain administered price menurun, sejak terakhir naik cukup drastis pada November 2022,” terang dia dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024).
Selain itu, gejolak harga pangan juga tercatat masih naik dan turun akibat fenomena El Nino. Meski begitu, dilihat dari andil inflasinya, harga pangan di Indonesia pada Januari sampai Desember 2023 cenderung turun.
“Peran seluruh pemangku kepentingan baik inflasi pusat, daerah, sangat signifikan dalam upaya inflasi sehingga inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara lainnya,” tuturnya.
Sebagai informasi, tingkat inflasi tahunan Indonesia 2023 sebesar 2,16%. Sementara inflasi bulanan pada Desember 2023 tercatat sebesar 0,14%. Sedangkan inflasi Indonesia pada 2022 sebesar 5,51%
Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,18% dan memberikan andil sebesar 1,6% terhadap inflasi umum.
“Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,53%, cabai merah andil inflasi 0,24%, rokok Kretek filter 0,17%, cabai rawit ada inflasi sebesar 0,10% dan bawang putih andil inflasi sebesar 0,08%,” jelasnya.
(ada/ara)
[ad_2]
Source link