Akhir Saga Kylian Mbappe di PSG

PARIS, JUMAT — Setelah drama tarik ulur masa depan Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain sejak dua tahun terakhir, megabintang tim nasional Perancis itu mengumumkan bakal meninggalkan klub itu pada akhir musim panas atau 30 Juni 2024. Pelabuhan Mbappe berikutnya masih menjadi misteri. Namun, raksasa Spanyol, Real Madrid, diprediksi akan menjadi klub Mbappe selanjutnya.

Kabar kepergian Mbappe di akhir musim salah satunya dibocorkan jurnalis pakar transfer, Fabrizio Romano, yang menyebut dia akan pergi dengan status agen bebas. Menurut Romano, persyaratan kepergian Mbappe belum sepenuhnya disepakati. PSG dan Mbappe masih perlu melakukan negosiasi, apakah dia akan meninggalkan klub dengan biaya transfer atau mengorbankan gajinya. PSG masih memegang janji Mbappe yang mengatakan tidak akan pernah pergi dengan status bebas transfer.

Mbappe merupakan pemain bergaji tertinggi di PSG. Setiap tahun, pemain berusia 25 tahun tersebut mendapat bayaran 200 juta euro (Rp 3,3 triliun). Ia menandatangani perpanjangan kontrak dengan PSG selama dua tahun pada pertengahan 2021. Kontrak itu mencakup klausul perpanjangan selama satu tahun pada musim 2024-2025. Namun, hanya Mbappe yang bisa memutuskan perpanjangan kontrak itu, bukan PSG.

Seiring kesuksesan Mbappe membawa Perancis menembus dua final Piala Dunia secara beruntun, banyak klub meminati jasanya. Real Madrid menjadi klub yang konsisten menyatakan ketertarikan pada Mbappe. Meski begitu, Real tidak pernah mengajukan penawaran resmi. Tawaran resmi justru datang dari klub Liga Pro Arab Saudi, Al Hilal. PSG menerima tawaran 300 juta euro (Rp 5 triliun) untuk Mbappe. Tawaran itu kemudian ditolak Mbappe.

Baca juga: Hanya Mbappe, Sandaran PSG

Cerita menarik terjadi terkait hubungan antara Mbappe dan Real. Ketertarikan Real ini menciptakan drama antara Mbappe dan PSG. Awal musim ini, Mbappe tidak kunjung mengaktifkan klausul perpanjangan kontrak. Pihak PSG mencurigai Mbappe sengaja berbuat demikian agar bisa pergi secara gratis ke Real.

Seiring dengan itu, PSG menuduh Mbappe telah meresahkan klub dan memberinya batas waktu hingga 31 Juli untuk membuat keputusan mengenai masa depannya. Ketegangan antara PSG dan Mbappe membuat dia menjalani ”pengasingan” di klub selama rangkaian tur pramusim. Mbappe tidak diikutsertakan dalam lawatan pramusim PSG ke Jepang dan Korea Selatan. Mbappe bahkan sempat berlatih tidak dengan tim utama, melainkan tim pelapis.

Masa pembekuan Mbappe dari tim utama berlanjut pada pekan perdana Liga Perancis. Mbappe tidak masuk skuad PSG saat menghadapi FC Lorient. Namun, kedua pihak sepakat berdamai setelahnya dan Mbappe kembali ke tim utama. Mbappe langsung mencetak gol sejak kembali. Sejauh ini Mbappe sudah tampil dalam 30 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 31 gol dan tujuh asis.

Sumbangsih golnya tersebut menunjukkan bahwa ia masih menjadi pemain yang dibutuhkan PSG. Dia bergabung dengan PSG dari AS Monaco pada musim panas 2017 dengan biaya 180 juta euro (Rp 3,04 triliun). Selama membela PSG, Mbappe telah mencetak 243 gol dalam 290 penampilan di semua kompetisi selama enam setengah tahun di klub. Pencapaian itu menjadikannya pencetak gol terbanyak PSG sepanjang masa.

Baca juga: Ke Mana Kylian Mbappe Akan Berlabuh?

Namun, tidak mungkin klub sebesar Real mampu membayarnya dengan uang sebanyak yang diperolehnya di PSG.

Pelabuhan selanjutnya

Masih belum jelas ke mana Mbappe akan berlabuh setelah ini. Namun, Real diprediksi menjadi tujuan Mbappe berikutnya. Meski demikian, Mbappe belum mencapai kesepakatan lengkap dengan Real. Selain itu, sejumlah informasi menyebutkan, ada klub lain yang bergerak dalam bayang-bayang untuk mendapatkan Mbappe.

”Informasi kami, Real siap menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah. Namun, tidak mungkin klub sebesar Real mampu membayarnya dengan uang sebanyak yang diperolehnya di PSG,” ujar Kepala Pemberitaan Sky Sports Kaveh Solhekol.

Wartawan The Athletic, Mario Cortgana, mengungkapkan, kontak antara Real dan Mbappe tidak pernah berhenti. Cortagena yang bertugas meliput Real mengatakan, Mbappe tidak senang dengan proyek baru di PSG dan dia menyesal telah memperbarui kontraknya pada 2021.

”Kedua pihak tetap menjalin kontak dekat, dan Real sadar bahwa Mbappe akan mengambil langkah ini (memberi tahu PSG tentang niatnya untuk hengkang),” tulis Cortegana.

Baca juga: Real Madrid Aktifkan Kembali Operasi Mbappe

Di sisi lain, kepergian Mbappe menjadi akhir era ”gugusan bintang” PSG yang kini mengubah pendekatan dengan berinvestasi pada pemain muda. PSG akan memiliki kelonggaran ruang finansial yang cukup besar saat Mbappe pergi.

Hal ini memberi PSG dana untuk mengganti pemain-pemain bintangnya dengan pemain muda. Sebelum Mbappe, pemain bintang PSG, seperti Sergio Ramos, Neymar, dan Lionel Messi, sudah lebih dulu meninggalkan klub.

PSG telah merekrut sejumlah pemain pada jendela transfer musim panas. Warren Zaire-Emery (17) dan Bradley Barcola (21) telah bergabung dan memulai proyek baru PSG. Kecenderungan mengutamakan investasi pada pemain muda ini tecermin dari rerata usia pemain di babak 16 besar Liga Champions Eropa. Di kompetisi tersebut, PSG kini menjadi salah satu klub dengan rerata usia pemain termuda.