[ad_1]

Ilustrasi Pembidaian disebut juga dengan, sumber: unsplash/SharonMcchutcheon
Pembidaian disebut juga dengan open book fracture. Istilah ini tentu sudah tidak asing dalam dunia kesehatan karena sering dipraktikkan dalam penanganan patah tulang. Jika masih awam, pengertian istilah ini perlu dipahami lebih lanjut.

Tindakan ini dilakukan untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang patah. Upaya ini bertujuan untuk mencegah pergeseran tulang yang patah, sehingga tidak akan menimbulkan cedera yang baru.

Ilustrasi Pembidaian disebut juga dengan, sumber: unsplash/LuantHunt
Pembidaian disebut juga dengan open book fracture dalam dunia kesehatan. Mengutip buku Cedera Olahraga, Yusni (2019), upaya ini merupakan teknik imobilisasi eksternal bagian tubuh yang menderita patah tulang.

Caranya yaitu dengan memakai alat bernama bidai yang dipasang sesuai bentuk tubuh. Dengan begitu, maka tidak akan terjadi deformitas atau perubahan bentuk tubuh yang tidak anatomis.

Secara umum, bidal merupakan alat yang terbuat dari kayu, kardus, dan anyaman kawat, yang digunakan untuk menahan bagian tulang yang patah. Penggunaan alat ini juga dimaksudkan untuk meminimimalkan rasa sakit.

Prinsip dan Syarat Pembidaian

Ilustrasi Pembidaian disebut juga dengan, sumber: unsplash/HarryDona

Beberapa patah tulang yang membutuhkan pertolongan dengan pembidaian yaitu patah tulang lengan dan patah tulang tungkai bawah. Berikut ini sejumlah prinsip dan syarat yang perlu diterapkan dalam melakukan pembidaian:

Ada sejumlah prinsip yang perlu diterapkan dalam melakukan pembidaian. Beberapa prinsip tersebut antara lain:

Jadi, dapat dipahami bahwa pembidaian disebut juga dengan open book fracture. Dengan menerapkan penanganan ini, rasa sakit akibat patah tulang bisa lebih diminimalisir. (DLA)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *