[ad_1]

Selasa, 2 Januari 2024 | 19:26 WIB

Arnoldus Kristianus / HE

Ilustrasi pabrik dan industri manufaktur. (Dok)

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember 2023 mencapai 52,2. Angka ini menunjukkan performa yang positif dan masih menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Dibandingkan dengan November 2023 yang mencapai 51,7, angka ini juga mengalami peningkatan sebesar 0,5 poin, menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor manufaktur Indonesia hingga akhir 2023.

“Geliat manufaktur Indonesia masih menunjukkan tren nyang positif. Selain Indonesia, di kawasan ASEAN, Filipina juga cukup baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, di gedung Kemenkeu, Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa (2/1/2024).

Untuk negara ASEAN lainnya, PMI manufaktur Filipina sebesar 51,5, sementara negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand menunjukkan angka di bawah 50.

Di luar ASEAN, Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok juga menghadapi tantangan dalam sektor manufaktur, sedangkan negara-negara Eropa, termasuk Jerman dan Perancis, mengalami kontraksi PMI manufaktur akibat inflasi tinggi dan suku bunga yang berkelanjutan atau higher for longer.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Indonesia terus mengalami ekspansi dalam sektor manufaktur selama 28 bulan berturut-turut. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas kebijakan pemerintah dan optimisme terhadap pertumbuhan sektor manufaktur di masa mendatang.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *