[ad_1]
Surabaya –
Kapolda Jatim memaparkan dampak ledakan di Markas Detasemen Gegana, Satbrimob Polda Jatim Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya. Dia sebutkan ada 10 korban mengalami luka akibat ledakan bahan peledak yang disimpan di markas tersebut.
“Dampak dari ledakan ini ada korban anggota kami, 10 luka ringan. Kenapa anggota kami jadi korban, karena dari gudang untuk menyimpan bahan peledak ke tempat latihan jaraknya dekat sekitar 10 meter,” ujarnya dalam konferensi pers di Mako Gegana, Senin (4/3/2024).
Dia menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi. Pada saat ledakan itu terjadi, ada sebanyak 15 orang anggota Gegana yang sedang melakukan latihan olah TKP pasca-kejadian ledakan.
“Kebetulan anak buah kami ada 15 yang sedang latihan olah TKP pasca-ledakan di kontainer, data center, jaraknya sekitar 10 meter dari gudang. Kami lihat ke TKP tadi kaca-kacanya pecah, efek kaca itu semburan ke dalam mengenai anggota yang sedang latihan. Yang 5 tidak apa-apa, yang 10 kena pecahan kaca. Semuanya luka ringan dan sudah ditangani di RS Bhayangkara,” ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan detikJatim, ada 2 ambulans Brimob dan 2 ambulans milik Polres Tanjung Perak tiba di RS Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Terlihat petugas gabungan dari RS dan kepolisian membawa satu orang diduga korban ledakan dengan kursi roda dan satu orang menggunakan brankar stretcher (kasur darurat rs).
Ledakan sangat keras dari Mako Gegana, Satbrimob Polda Jatim itu terdengar pukul 10.30 WIB hingga radius 3 kilometer. Selain itu, terjadi ledakan susulan sekitar pukul 13.10 WIB.
Salah satu pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) di depan Mako Brimob, Hartati (38) mengaku mendengar 3 kali ledakan. Dia sebutkan bahwa ledakan yang terdengar paling keras adalah ledakan terakhir.
Tadi saya sedang masak dagangan, terus terdengar ledakan tiga kali, yang paling keras yang terakhir. Saya kira ban trailer meledak. Seumur-umur, 5 tahun saya dagang di sini, baru pertama ini ada ledakan (dari Mako Brimob Polda Jatim). Kaget, takut,” katanya kepada detikJatim.
Ida, salah satu warga Krembangan di lokasi kejadian juga menyampaikan kesaksian. Pada saat ledakan itu terjadi dia melihat kaca rumah sampai bergetar.
“Iya, kaca-kaca rumah bergetar. Suaranya keras sekali,” kata Ida kepada detikJatim.
Dia mengaku saat itu dirinya akan menjemput anaknya pulang sekolah, tiba-tiba suara ledakan terdengar keras.
“Teman-teman yang rumahnya sekitar Ikan Lumba-lumba katanya juga kedengaran keras,” tambahnya.
Sebelumnya Kapolda sudah menyebutkan bahwa ledakan keras di Mako Brimob Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya diduga berasal dari sisa bahan peledak di dalam gudang.
“Hari ini tanggal 4 Maret pukul 10.19 WIB di Kantor Subdensi Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Jatim itu terjadi ledakan,” kata Imam dalam keterangan yang diterima detikJatim.
Imam mengatakan bahwa sisa temuan bahan peledak ini rencananya hendak dimusnahkan. Namun, bahan peledak ini meledak lebih dulu sebelum didisposal.
“Diduga ledakan ini berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan, akan didisposal. Jadi kebetulan Jibom Gegana Polda Jatim ini kita belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantor gegana dan pagi tadi meledak,” ujarnya.
Simak Video “Polri Bentuk Tim Usut Penyebab Ledakan di Mako Brimob Surabaya“
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)
[ad_2]
Source link