[ad_1]
Washington – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan, yang menyebut bahwa dirinya siap menjadi pemimpin AS. Komentar itu terjadi ketika kekhawatiran pemilih meningkat mengenai usia Presiden Joe Biden pada pemilu mendatang.
Harris yang berusia 59 tahun menghadapi sorotan yang semakin besar mengenai kemampuannya sebagai calon presiden pertama jika Biden, dari Partai Demokrat mundur dari pemilihan presiden AS.
“Saya siap untuk menjabat. Tidak ada keraguan mengenai hal itu,” kata Harris kepada Wall Street Journal.
Setiap orang yang melihatnya menjabat, akan menyadari sepenuhnya kapasitas Haris untuk memimpin Amerika, menurut wakil presiden kulit hitam dan perempuan pertama dalam sejarah AS.
Baca Juga :
Melansir dari NDTV, Selasa, 13 Februari 2024, wawancara tersebut dilakukan dua hari sebelum laporan penasihat khusus, yang menggambarkan Biden sebagai seseorang yang sudah tua dan pelupa.
Penasihat khusus Robert Hur menyelidiki mengenai cara Biden menangani dokumen-dokumen rahasia. Dia mengatakan bahwa Biden seharusnya tidak menghadapi tuntutan, dan akan dianggap oleh juri (pemilu) sebagai pria lanjut usia yang bermaksud baik namun memiliki ingatan yang buruk.
Gedung Putih membalas dengan keras laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa Hur mewawancarai Biden ketika dia berada di bawah tekanan kuat sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Harris juga membela Biden dengan mencap laporan penasihat khusus tersebut sebagai laporan yang bermotif politik.
Harris semakin berperan dalam kampanye Biden, dengan fokus pada topik-topik termasuk aborsi.
Sementara itu, menjelang pemungutan suara pada bulan November, Biden dan Harris diperkirakan akan menghadapi pertarungan ulang dengan mantan presiden Donald Trump.
Partai Republik sering menargetkan Harris dan jajak pendapat menunjukkan mantan senator California itu mendapat tingkat dukungan yang rendah, seperti Biden sendiri.
Halaman Selanjutnya
Gedung Putih membalas dengan keras laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa Hur mewawancarai Biden ketika dia berada di bawah tekanan kuat sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
[ad_2]
Source link