[ad_1]

Pangandaran – Warga Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran kesulitan untuk berobat. Tak ada sarana puskesmas terdekat hingga kondisi puskesmas pembantu (Pustu) yang sudah terbengkalai.

Situasi ini dialami warga desa sejak belasan tahun terakhir. Puskesmas terdekat berada cukup jauh dan harus menempuh perjalanan hingga 15 kilometer. Desa Jayasari sendiri merupakan daerah paling ujung di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Desa Jayasari Oban Sobandi menuturkan selama ini warganya harus menempuh jarak jauh untuk berobat. Sementara Pustu yang selama ini jadi andalan kondisinya memprihatinkan.

“Tapi sayang Pustu yang diandalkan menjadi salah satu fasilitas kesehatan warga disini bangunannya kini sudah rusak dan lapuk,” kata Oban kepada detikJabar saat dihubungi, Senin (5/2/2024).

Sudah cukup lama warga juga tak berobat di Pustu tersebut. Selain kondisi bangunan yang sudah tak layak, tenaga kesehatan pun sudah lama tak berdiam di tempat itu.

“Kerusakannya cukup lama berkisar 12 tahun lebih Pustu itu tidak digunakan. Padahal dulu warga Desa Jayasari kalau berobat ke tempat itu dulu,” katanya.

Oban menuturkan pihaknya sudah sejak lama bersurat ke dinas terkait untuk meminta perbaikan. Hal ini supaya warganya tak lagi kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.

“Kami pun sebetulnya sudah bersurat ke dinas terkait untuk meminta perbaikan, supaya warga disini tak lagi sulit untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ucapnya.

Oban mengaku sempat mendapat kabar bahwa Pustu itu akan segera diperbaiki tahun 2023 kemarin. Namun hingga saat ini belum ada realisasi.

“Saya dapat kabar itu akan diperbaiki tahun kemarin (2023). Tapi belum ada realisasi hanya cek saja,” katanya.

Sementara itu, saat ini pelayanan kesehatan dipindahkan ke kantor desa yang notabene nya lokasi perkantoran. “Untuk sementara para nakes di Pustu berkantor di desa,” katanya.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Pangandaran buka suara soal kesulitan warga Desa Jayasari. Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Nana mengatakan pihaknya sudah menerima laporan kerusakan Pustu tersebut. Namun terkait realisasi perbaikan, masih dalam proses pengajuan.

“Terkait perbaikan Pustu itu saat ini dalam proses pengajuan. Kami coba ajukannya ke Kemenkes, karena program sekarang kan ada satu desa 1 puskesmas pembantu,” katanya.

Ia berharap dengan adanya program Pustu di seluruh desa menjadi mempermudah masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.

“Ya mudah-mudahan saja yang belum ada Pustu segera dibangun atau diperbaiki,” katanya.

Nana mencatat Pustu di Kabupaten Pangandaran baru ada 33 dari total desa sebanyak 93 desa dan 1 kecamatan tentu dengan kondisi yang berbeda.

“Jumlah Pustu 33 yang kondisinya baik hanya 6, rusak ringan 6 dan rusak berat sebanyak 21. Jadi kami bukan ajukan perbaikan yang di Langkaplancar saja, karena banyak juga yang rusak,” ucapnya.

Simak Video “Pantai Pangandaran Diguncang Gempa, Wisatawan Tetap Membeludak

(dir/dir)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *