[ad_1]
“Kami sudah membeli dua unit mesin fogging baru sehingga Dinas Kesehatan OKU saat ini memiliki 10 unit yang tersebar di beberapa puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan OKU Dedi Wijaya di Baturaja, Minggu.
Dia menjelaskan pengadaan alat tersebut dilakukan guna memaksimalkan upaya pemberantasan penyakit DBD di Kabupaten OKU yang saat ini terus meningkat.
“Bahkan, pada tahun ini terdapat tiga orang warga Kabupaten OKU yang meninggal dunia akibat DBD,” katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, 10 alat fogging yang dimiliki tersebut untuk digunakan dalam mendukung gerakan fogging massal yang saat ini sedang digencarkan oleh petugas di lapangan.
Fogging massal untuk membunuh nyamuk aedes aegypti ini menyasar ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten OKU, termasuk kawasan permukiman penduduk tak luput dari pengasapan.
“Dinkes OKU juga berencana akan membentuk tim fogging sendiri untuk mempermudah pelaksanaan pengasapan,” katanya.
Sementara, berdasarkan data selama periode Desember 2023 hingga saat ini jumlah kasus DBD di Kabupaten OKU tercatat mencapai 50 kasus, di antaranya tiga orang meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit tersebut.
[ad_2]
Source link