[ad_1]

Jakarta

Buah rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan buah asli Asia Tenggara. Buah ini tumbuh di pohon yang tingginya bisa mencapai 80 kaki atau 27 meter, tumbuh subur di iklim tropis, seperti di Malaysia dan Indonesia.

Nama buah rambutan berasal dari kata Melayu yang berarti rambut. Sebab, buah seukuran bola golf ini memiliki cangkang berbulu berwarna merah dan hijau.

Meski tampilannya yang unik, buah rambutan memiliki sejumlah manfaat kesehatan lho. Dikutip dari Healthline, buah rambutan kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa tumbuhan yang bermanfaat. Buah dagingnya mengandung sekitar 1,3-2 gram serat total per 3,5 ons (100 gram), serupa dengan kandungan serat yang ada dalam buah apel, jeruk, atau pir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buah ‘berbulu’ itu juga kaya akan vitamin C, nutrisi yang membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih mudah. Vitamin ini juga bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Mengonsumsi 5 hingga 6 buah rambutan per hari akan memenuhi 50 persen kebutuhan vitamin C harian.

Rambutan juga mengandung sejumlah besar tembaga, yang berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan berbagai sel, termasuk tulang, otak, dan jantung. Bahkan juga mengandung mangan, fosfor, kalium, magnesium, besi, dan seng. Mengonsumsi 3,5 ons (100 gram) atau sekitar empat buah rambutan, akan memenuhi 20 persen kebutuhan tembaga harian dan 2-6 persen dari jumlah nutrisi lain yang direkomendasikan setiap hari.

Kulit dan biji rambutan dianggap kaya akan sumber nutrisi, antioksidan, dan senyawa bermanfaat lainnya. Meskipun beberapa orang memakannya, saat ini keduanya tidak dianggap dapat dimakan. Faktanya, kulit dan biji buah rambutan tampaknya mengandung senyawa tertentu yang mungkin beracun bagi manusia.

Sampai informasi lebih lanjut diketahui, mungkin yang paling aman adalah menghindari memakan bijinya sama sekali.

Manfaat Buah Rambutan untuk Kesehatan

Selain kaya akan nutrisi, berikut sejumlah manfaat yang didapat apabila rutin mengonsumsi buah rambutan.

Membuat Saluran Pencernaan Sehat

Rambutan dapat membantu pencernaan yang sehat karena kandungan seratnya. Sekitar setengah dari serat dalam daging buah rambutan tidak larut, yang berarti serat tersebut melewati usus tanpa tercerna.

Serat tidak larut menambah jumlah besar pada tinja dan membantu mempercepat transit usus, sehingga mengurangi kemungkinan sembelit. Sementara separuh serat lainnya larut. Serat larut menyediakan makanan bagi bakteri menguntungkan usus.

Pada gilirannya, bakteri baik ini menghasilkan asam lemak rantai pendek, seperti asetat, propionat, dan butirat, yang memberi makan sel-sel usus.

Asam lemak rantai pendek ini juga dapat mengurangi peradangan dan memperbaiki gejala gangguan usus, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif.

Sama seperti kebanyakan buah-buahan, rambutan dapat mencegah penambahan berat badan dan meningkatkan penurunan berat badan seiring waktu. Rambutan memiliki kandungan sekitar 75 kalori dan 1,3 hingga 2 gram serat per 3,5 ons (100 gram), kalori ini relatif rendah untuk jumlah serat yang disediakannya.

Hal ini dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, yang dapat mengurangi kemungkinan makan berlebihan dan mendorong penurunan berat badan seiring waktu

Terlebih lagi, serat larut dalam rambutan dapat larut dalam air dan membentuk zat seperti gel di usus yang membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan nutrisi. Hal ini juga dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan perasaan kenyang yang lebih besar.

Selain itu, rambutan mengandung banyak air dan dapat membuat tubuh tetap terhidrasi, yang selanjutnya dapat mencegah makan berlebihan dan membantu penurunan berat badan.

Membantu Melawan Infeksi

Buah rambutan dapat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dalam beberapa cara. Buah ini kaya akan vitamin C, yang dapat mendorong produksi sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi.

Terlalu sedikit vitamin C dalam makanan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Terlebih lagi, kulit rambutan telah digunakan selama berabad-abad untuk melawan infeksi. Penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa kulit rambutan mengandung senyawa yang dapat melindungi tubuh dari virus dan infeksi bakteri.

Namun, meski beberapa orang memakan kulitnya, umumnya kulitnya dianggap tidak bisa dimakan.

Manfaat Rambutan untuk Kesehatan Lainnya

Rambutan mungkin dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan berdasarkan penelitian, meliputi:

Mengurangi Risiko Kanker

Beberapa penelitian pada sel dan hewan menemukan bahwa senyawa dalam rambutan dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak yang terbuat dari kulit rambutan mengurangi kadar kolesterol total dan trigliserida pada tikus diabetes.

Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Diabetes

Penelitian pada sel dan hewan melaporkan bahwa ekstrak kulit rambutan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah puasa dan resistensi insulin.

Meski menjanjikan, ketiga manfaat tambahan ini umumnya terkait dengan senyawa yang ditemukan di kulit atau biji rambutan, keduanya biasanya tidak dikonsumsi oleh manusia.

Simak Video “Tips Menurunkan Berat Badan ala Ade Rai
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *