[ad_1]
Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini melakukan kunjungan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke RSUD Kota Salatiga, Senin (22/1/2024).
Dalam kunjungannya, Jokowi melihat pasien Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdesakan.
“Tadi saya lihat antre masih berdesak-desakan karena memang tepatnya saya lihat memang sudah tidak memadai,” kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi juga mengakui jika pasien KIS dan BPJS masih harus mengantre lama. Oleh sebab itu, dia menyatakan bakal berupaya mengatasi permasalahan tersebut.
“Memang layanan masih antre, itu yang perlu dipercepat. Tapi di semua hampir sama. Tapi saya tanyakan memang baru 30 menit, belum berjam-jam masyarakat masih baik,” ujarnya.
Terkait hal ini, Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, pertumbuhan jumlah kepesertaan Program JKN perlu diiringi dengan peningkatan kemudahan akses layanan di fasilitas kesehatan. Karena itu, BPJS Kesehatan telah mengembangkan sistem antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN.
Dikatakan Rizzky, saat ini peserta JKN tidak perlu lagi mengantre lama di fasilitas kesehatan, sebab bisa mengambil nomor antrean secara online di mana saja melalui Aplikasi Mobile JKN tersebut. Aplikasi tersebut bisa digunakan untuk mendapatkan antrean online untuk memangkas waktu tunggu, layanan skrining riwayat kesehatan, konsultasi dokter online, hingga fitur terbaru seperti i-Care JKN.
“Waktu tunggu antrean di fasilitas kesehatan berkurang dari rata-rata 6 jam pada tahun 2020 menjadi 2,5 jam pada tahun 2023,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (23/1/2024).
“Jadi bisa dikatakan bahwa antrean selama 30 menit yang dialami peserta Program JKN di fasilitas kesehatan merupakan durasi layanan yang relatif cepat,” lanjutnya lagi.
Simak Video “BPJS Kesehatan Launching Transformasi Mutu Layanan JKN Tahun 2023“
(suc/kna)
[ad_2]
Source link