[ad_1]

Jakarta: Sebagai kunci dalam membangun Indonesia di masa depan, penerapan ekonomi hijau telah menjadi paradigma penting dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan, penerapan dan pengembangan ekonomi hijau sangat penting didorong oleh berbagai pihak, tak terkecuali industri startup.
 
Sebagai program akselerator dan hub untuk startup, Greentech Entrepreneurs Network (GEN) siap mendorong dan mengkatalisasi pertumbuhan vertikal startup teknologi hijau di Indonesia. Melalui hub ini, GEN mencari wirausahawan inovatif yang dapat mengembangkan startup-nya dengan memperluas akses ke mitra bisnis potensial, investor, dan mentor.
 
Program ini dilaksanakan oleh GIZ Indonesia atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas, melalui proyek Digital Transformation Center (DTC) Indonesia dan dengan dukungan Endeavor Indonesia.

Andianto Haryoko, Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan dengan meningkatnya perkembangan startup teknologi hijau di Indonesia serta komitmen pemerintah menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, transformasi menuju ekonomi hijau dan transformasi digital bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah kewajiban.
 
“Kolaborasi terus-menerus dengan inovator, pelaku bisnis, dan masyarakat adalah fondasi dalam mengarusutamakan tujuan tersebut. Dengan dukungan dari acara ini, kami optimis bahwa proses akselerasi menuju ekonomi digital hijau akan menjadi lebih cepat dan efisien.”
 
Program GEN dimulai dari tahap audisi yang telah dilaksanakan mulai 17 November hingga 17 Desember 2023, dengan total 55 perusahaan rintisan lokal yang mendaftar. Hari ini, sebanyak 35 perusahaan beserta pendirinya telah terpilih untuk mengikuti program GEN dari awal hingga akhir. Program ini akan dilaksanakan mulai 30 Januari 2024 dan berakhir pada bulan April 2024.
 
Kriteria pemilihan perusahaan rintisan melibatkan sektor ekonomi sirkular, pengelolaan sumber daya alam (PSDA), dan transisi energi bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi dan berlokasi di Indonesia, melayani pasar Indonesia, memiliki pendiri berkewarganegaraan Indonesia, sudah melewati tahap Minimum Viable Product (MVP), memiliki model bisnis yang terbukti dan berpotensi tumbuh ke pasar global, serta telah menghasilkan pendapatan dalam 6 hingga 12 bulan terakhir dan terbuka untuk menerima pendanaan.
 
Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN:
 
Sektor Sirkuler Ekonomi: Beuang, Blitz Electric Mobility, Boolet, Circularva, CIROES, Containder, Duitin, Dulang, IJO, Jubelo, Plana (Plastic For Nature), Rezycology, Sampangan Indonesia, Smash.id, Surplus Indonesia
 
Sektor Pengelolaan Sumber Daya Alam: Akar, Bioniqa, BIOPS Agrotekno, Crustea, Ekosis, Elevarm, PT Ikanesia Nusantara Akuamarin, Lindungi Hutan, Lokatani, MYCL, Reservoair, Truclimate, Venambak
 
Sektor Transisi Energi Bersih: Azura Indonesia, Biojel, Kusuma Jaya Agro, Matador Lectro, NUXCLE, PT Selaras Daya Utama (SEDAYU), Spora Institute
 
Setelah terpilih, para startup akan menjalankan 3 program berturut-turut, antara lain Program Start (Scale Up Academy) pada 30-31 Januari 2024, Business Matching and Networking Dinner pada 1 Februari 2024 dan terakhir ditutup oleh Group Mentoring dan Networking Event.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MMI)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *