[ad_1]

(BANDA ACEH) – Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. Tahun ini, Indonesia akan merayakan Hari Gizi Nasional yang ke-64.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Hari Gizi Nasional adalah momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan. Harapannya, hal tersebut dapat mendorong pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan.

Sejarah Hari Gizi Nasional
Dikutip dari situs Kemenkes RI, Hari Gizi Nasional diselenggarakan untuk memperingati pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada 25 Januari 1951.

Kala itu, Indonesia tengah melakukan upaya perbaikan gizi di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan (Menkes) J Leimena. Salah satunya dengan mengangkat Prof Poorwo Soedarmo, yang kini dikenal sebagai ‘Bapak Gizi Indonesia’, sebagai kepala LMR. Saat itu, LMR lebih dikenal sebagai ‘Instituut Voor Volksvoeding’ yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan atau yang dikenal juga sebagai Lembaga Eijkman.

Berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan menjadi tonggak perkembangan gizi di Tanah Air. Akhirnya pada pertengahan 1960, disepakatilah tanggal 25 Januari sebagai peringatan Hari Gizi Nasional.

Tema Hari Gizi Nasional 2024
Dikutip dari laman ayosehat.kemkes.go.id, pada Hari Gizi Nasional ke-64 yang jatuh pada 25 Januari 2024 Kemenkes RI mengusung tema ‘MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting’ dengan slogan ‘MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas’.

Pemilihan tema tersebut dianggap relevan lantaran stunting masih menjadi isu yang serius di Indonesia. Saat mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada bayi, sedini mungkin perlu memberikan protein hewani dalam jumlah yang cukup.

Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Semakin tinggi jumlah dan kualitas protein yang diberikan, maka semakin tinggi pula kadar insulin sebagai mediator pembentukan matriks tulang.

Dengan demikian, anak yang banyak mengonsumsi protein hewani cenderung memiliki potentsi tumbuh kembang yang lebih baik dibanding anak yang tidak mengonsumsi makanan sumber protein hewani.

Karenanya, melalui peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 ini masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya menerapkan MP-ASI yang kaya protein hewani guna mencegah stunting, mendukung anak agar tumbuh optimal, serta menciptakan generasi emas Indonesia.

👁 763 kali

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *