[ad_1]

SOLOPOS.COM – Ilustrasi imunisasi polio. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengambil sampel 30 anak di Manisrenggo sebagai upaya penelusuran epidemiologi menyusul temuan satu kasus polio pada anak perempuan usia enam tahun di kecamatan tersebut. Sampel itu untuk diuji di laboratorium guna memastikan mereka tidak tertular penyakit yang sama.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Selasa (2/1/2024), mengatakan pengambilan sampel 30 anak itu khususnya yang tinggal di sekitar tempat tinggal anak perempuan yang positif polio.

Saat ini, Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium terhadap sampel mereka. Anggit menjelaskan menyusul temuan kasus polio itu, dimungkinkan segera ada vaksinasi polio untuk anak usia tujuh tahun ke bawah di seluruh Jawa-Bali.

Selain di Klaten, kasus polio juga ditemukan di daerah lain di Pulau Jawa, seperti satu kasus di Purwakarta, Jawa Barat. Soal kapan vaksinasi polio itu akan dilakukan, Anggit menjelaskan masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Dinkes Jateng.

Selain di Klaten, kasus polio juga ditemukan di daerah lain di Pulau Jawa, seperti satu kasus di Purwakarta, Jawa Barat. Soal kapan vaksinasi polio itu akan dilakukan, Anggit menjelaskan masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Dinkes Jateng.

Sebelumnya, Klaten telah ditetapkan oleh Kemenkes sebagai daerah berstatus kejadian luar biasa (KLB) polio per 22 Desember 2023. Hal itu menyusul temuan kasus polio pada anak di Manisrenggo, Klaten.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, kondisi anak perempuan berumur enam tahun yang terjangkit polio itu saat ini terus membaik. Anak perempuan itu mengalami gejala polio sepulang dari bepergian ke Sampang, Jawa Timur.

Empat hari setelah kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Akhirnya anak tersebut dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Rawat Jalan dan Fisioterapi

“Pada 20 Desember 2023, keluar hasil uji laboratorium biofarma dan dinyatakan positif ada virus polio,” jelas Anggit.

Kondisi anak yang terjangkit polio asal Manisrenggo, Klaten, tersebut, lanjut Anggit, kini sudah membaik dan menjalani rawat jalan. Fisioterapi secara rutin juga dilakukan terhadap anak perempuan itu untuk meningkatkan kekuatan otot yang mengalami paralisis.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan telah mendapat laporan adanya satu kasus polio yang dialami seorang anak asal Kecamatan Manisrenggo. Sebelumnya, anak itu ikut ibunya yang melahirkan di Jawa Timur. “Dinkes sudah kami minta untuk menelusuri dan memetakan supaya tidak menyebar,” kata Mulyani.

Sementara itu, berdasarkan catatan Solopos.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengklasifikasikan penyakit polio di Indonesia sebagai Diseases Outbreak News (DONs) atau wabah penyakit yang perlu diwaspadai.

Hal itu karena polio sudah bersirkulasi dalam bentuk transmisi lokal di tengah masyarakat setempat. WHO mencantumkan judul Circulating Vaccine-Derived Poliovirus Type 2 (cVDPV2)–Indonesia terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Polio di Indonesia yang terbit per 19 Desember 2022.

Pernyataan WHO itu dikeluarkan menyusul pengumuman dari Kemenkes mengenai temuan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, pada awal November 2022.

Terkait temuan kasus di Pidie itu, telah dilakukan upaya penelusuran epidemiologi di sekitar tempat tinggal pasien dan kembali ditemukan kasus serupa yang menjangkiti tiga anak balita, tapi tanpa gejala lumpuh layu mendadak.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *