[ad_1]
Deklarasi itu muncul saat kegiatan Dzikir Akbar Wilayah di Sekretariat KabaHill Center, Kota Bengkulu, Minggu malam (31/12). Dzikir Akbar itu diikuti Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia bersama Jaringan Santri Indonesia (JSI).
Deklarasi dukungan disampaikan langsung oleh Pengasuh Tertinggi Silsilah ke-39 Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah, Buya Syekh Muhammad Ali Idris, dan disaksikan Ketua Umum DPP Jaringan Santri Indonesia (JSI), Ustaz H. Sofwatillah Mohzaib, Sekjen DPP JSI Zulkarnaen, Ketua Umum Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Provinsi Bengkulu Dempo Xler.
Juga diikuti para Guru Suluk dan Mursyid Tarekat Naqsabandiyah di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan jama’ah Naqsyabandiyah di seluruh Indonesia.
“Dalam menghadapi pilpres, Buya ini kebingungan, kebingungan belum mendapatkan petunjuk. Karena Buya ini sangat takut, takutnya apa? Salah langkah ke mana kita harus berpihak, kita ingin berpihak kepada Tuhan, bagaimana tiga calon itu,” kata Buya Muhammad Ali Idris, diwartakan Kantor Berita RMOLJateng, Senin (1/1).
Pada konstentasi politik Pilpres 2024, Buya Muhammad Ali Idris mengaku telah mendapat petunjuk soal siapa yang layak membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Lalu juga pandangan politik yang harus ditempuh Naqsyabandiyah.
Ia menyebut seluruh pasangan capres-cawapres dalam pemilu semuanya baik dalam hal etika politik maupun latar belakang birokrasinya.
Kemantapan hatinya itu didukung visi misi Prabowo-Gibran yang mendukung regenerasi kepemilikan masa depan dengan menggandeng anak muda. Sehingga bonus demografi ke depan dapat dimanfaatkan untuk membangun bangsa ini.
Atas atensi inilah yang kemudian membuat Tarekat Naqsabandiyah pada malam akhir tahun 2023 mendeklarasikan diri untuk mendukung capres-cawapres nomor urut 2 itu. Harapannya dapat memenangkan Pilpres 2024 hingga bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Terus Buya berjalan ke daerah-daerah berkeliling, memohon petunjuk kepada Tuhan mencari-cari, akhirnya tiga hari yang lalu baru Buya mendapat petunjuk, ya Allah ini lah orangnya, ternyata Tuhan perintahkan kepada kita untuk memenangkan, untuk mendukung calon presiden yaitu calon presiden nomor 2, Bapak Prabowo dan Pak Gibran,” pungkasnya.
Ketua Umum Tarekat Naqsabandiyah Provinsi Bengkulu Dempo Xler, dalam keterangannya mengatakan pergantian tahun baru menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan berserah diri kepada Allah SWT untuk menghadapi tahun baru.
Karenanya jika notabene masyarakat merayakan tahun baru dengan hura-hura, Naqsabandiyah dan JSI justru mengajak jemaah dan masyarakat Bengkulu untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar dilimpahkan keberkahan.
Selanjutnya, Dempo menyampaikan tekad Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia untuk berjuang demi kebaikan Indonesia dan mewujudkan takdir peradaban Indonesia Emas 2045.
Karenanya Ia menegaskan pentingnya kader Naqsyabandiyah dapat terlibat dalam politik dan menduduki jabatan strategis sehingga dapat mengubah nasib bangsa ke arah yang kebaikan dan berkemajuan.
Menurutnya, pergerakan antara Naqsabandiyah dan JSI sejalan, dan Ia menyampaikan dukungan resmi kepada Prabowo Gibran sebagai capres dan cawapres nomor urut 2 dalam Pilpres 2024.
Hal itu tak terlepas dari petunjuk yang didapat dari Pengasuh Tertinggi Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia, Buya Syeh Muhamad Ali Idris.
“Selama ini, kami Naqsabandiyah tidak pernah memutuskan ke pihak manapun dalam pilpres. Namun semalam, saya dipanggil Buya untuk menghadap, dan disampaikanlah berdasarkan petunjuk yang beliau dapat setelah berkeliling Indonesia,” ujar Dempo
“Masyarakat menginginkan pemimpin republik ini adalah orang yang benar, orang yang hatinya tertancap dan pasrah kepada Tuhan yang maha esa. Itu, beliau (Buya) sampaikan, InsyaAllah diamanahkan kepada saudara kita Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” tegasnya
Ketua Umum JSI, Syofwatillah, menyampaikan rasa bangganya dapat hadir dan menyertai Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia dalam menyelenggarakan zikir akbar tersebut.
Dia mengapresiasi kerjasama dengan organisasi ini, termasuk telah masuknya Ketua Umum Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia, Dempo Xler, dalam keanggotaan JSI.
Sebagai organisasi Islam, JSI telah melakukan serangkaian kegiatan dalam mengajak masyarakat Indonesia mengakhiri tahun 2023 dengan kebaikan. Di antaranya adalah kegiatan Zikir Akbar yang diselenggarakan di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan akan menyusul di beberapa daerah lain di Indonesia.
Syofwatillah mengatakan, JSI dan Naqsabandiyah memiliki visi yang sejalan dalam membawa Indonesia maju. Momentum Pemilihan Presiden 2024 juga disambut baik, dan perjuangan bersama dalam menyongsong masa depan yang lebih baik menjadi fokus kedua organisasi ini.
Sebagai organisasi yang dibangun dan dibina Prabowo Subianto, JSI mencoba menghadirkan politik sopan santun dan meneruskan perjuangannya Dewan Pembinanya.
“Pak Prabowo menyampaikan salam kepada jemaah Naqsyabandiyah Bengkulu agar sehat selalu. Beliau minta doa agar Pemilu 2024 yang akan datang tanggal 14 Februari dimudahkan jalannya oleh Allah untuk menjadi pemimpin nasional, menjadi presiden Republik Indonesia,” ujar Syofwatillah.
Lanjutnya, dalam kontestasi sering terjadi perbedaan pilihan, namun dengan perbedaan itu masyarakat diminta untuk tidak saling memfitnah, menjelek-jelekkan dan bermusuhan.
Prabowo meskipun sering difitnah, dijelek-jelekkan, bahkan dikhianati tidak pernah membalasnya justru lebih suka membangun persaudaraan, persatuan daripada harus bermusuhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
[ad_2]
Source link