[ad_1]


Tim Redaksi, CNBC Indonesia

News

Sabtu, 23/12/2023 10:30 WIB





Foto: Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto saat menjawab pertanyaan dalam Debat Pertama Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube KPU RI)


Jakarta, CNBC Indonesia – Pihak asing juga ikut memperhatikan pesta politik yang berlangsung di Indonesia. Perusahaan market research asal Australia, Roy Morgan, merilis hasil surveinya terkait Pilpres 2024. Penelitian ini menimbang survei yang dilakukan pada bulan Juli-September 2023 dengan melibatkan 2.630 pemilih.

Dalam hasil survei itu, Piplres 2024 diperkirakan akan belangsung dua putaran. Pasalnya belum ada satupun pasangan calon yang berhasil memiliki elektabilitas lebih dari 50%.


Sebagaimana diketahui, syarat pilpres satu putaran adalah salahs atu calon harus meraih suara lebih dari 50%.

Adapun Ganjar Pranowo disebut merupakan calon terunggul dengan perolehan 38%. Prabowo Subianto menyusul di belakang dengan 30% sementara Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan 25%.

Ganjar disebut memimpin dengan kuat di pulau Jawa yang merupakan pulau terpadat di Indonesia dengan 41% dukungan. Ini lebih dari 10% poin di depan penantangnya, Prabowo (29%) dan Anies (25%).

Namun, di pulau Sumatra yang merupakan pulau terpadat kedua di Indonesia, yang berpenduduk 60 juta jiwa, terdapat perbandingan antara Prabowo (33%) dan Ganjar (33%). Sementara Anies (28%) di urutan ketiga.

Menteri Pertahanan Prabowo memiliki keunggulan karena dua pulau terpadat berikutnya di Indonesia yang masing-masing berpenduduk sekitar 20 juta orang, Sulawesi dan Kalimantan. Di Sulawesi, Prabowo (42%) di depan Ganjar (33%) dan Anies (22%) dan Prabowo (30%) juga unggul tipis atas Ganjar (25%) dan Anies (25%) di Pulau Kalimantan.

Jajak pendapat Roy Morgan menunjukkan PDI Perjuangan unggul dengan 34,5% pada Juli – September 2023. Ini dua kali lipat dari Gerindra, partai calon Presiden Prabowo, yang kini berada di peringkat kedua dengan 16,5%.

Di peringkat ketiga ada Partai Demokrat dengan 12%. Ini disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 10%, Golkar dengan 8%, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 5%.

Partai-partai lain yang mendapat dukungan kurang lebih 4% adalah NasDem dengan 4%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 1,5%, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 2%, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan 1%.

Chief Executive Officer Roy Morgan, Michele Levine, mengatakan pileg dan pilpres RI mungkin akan dimenangkan oleh PDIP dan Ganjar. Meski begitu, faktor keberlanjutan program Presiden Jokowi menjadi sesuatu yang penting.

“Hasil jajak pendapat yang dilakukan Roy Morgan menunjukkan akan ada keberlanjutan dari kebijakan Presiden Joko Widodo saat ini, dengan partainya, PDIP, akan menjadi pemenang besar pada pemilu tahun depan,” tambahnya.

Namun survei jajak pendapat ini dilakukan sebelum tiga kandidat unggulan resmi mengumumkan pasangan calon wakil presidennya (capres) dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengonfirmasi pencalonannya pada akhir Oktober 2023. Pemilihan cawapres diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap hasil pemilu.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD resmi mendaftar ke KPU pada 19 Oktober 2023. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming resmi mendaftar pada pekan berikutnya pada 25 Oktober 2023.

Persaingan telah terkonsolidasi di sekitar ketiga kandidat ini dengan koalisi partai yang mendukung masing-masing kandidat. Partai-partai tersebut semuanya mencalonkan diri dalam pemilu Legislatif (pileg) yang digelar pada hari yang sama dengan pilpres RI, 14 Februari 2024.



Saksikan video di bawah ini:

Debat Capres Soal HAM Hingga Korupsi, Ini Isu Yang Penting!


(mkh/mkh)


[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *