[ad_1]
Diperbarui: 26 Desember 2023 08:59
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Situasi politik di indonesia pada saat ini masih berjalan kondusif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena kelompok politik di Indonesia tahun ini relatif lebih kompleks di bandingkan negara lain, seperti australia yang di dominasi sedikit partai saja. Sehingga apa yang terjadi selama proses politik menjelang pemilu 2024 sangat menarik, karena setiap pasangan calon akan menunjukan potensi nya untuk menjadi pemenang dalam pilpres 2024 mendatang.
Pemilu 2024 menjadi pemilu pertama dalam sejarah elektoral Indonesia yang akan memilih secara serentak anggota legislatif, presiden dan wakil presiden, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah, meskipun dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang sama. Demokrasi ini akan berlangsung di tengah arus deras partisipasi masyarakat berlatar ragam fenomena sosiopolitik yang diartikulasikan dalam bentuk-bentuk ekspresi gagasan dan perilaku yang mencemaskan.
Namun meskipun masih dinilai kondusif tidak mengurangi kewaspadaan masyarakat akan adanya konflik dan situasi keamanan yang belum terprediksi . Setiap masa pemilu tidak akan terlepas dari masalah konflik yang timbul dari fanatisme terhadap sebuah pihak.
Jelang debat calon presiden (CAPRES) pada sesi pertama hari selasa,12 Desember 2023, menimbulkan sedikit konflik, yang dimana salah satu pihak menyebutkan jawaban yang membuat perdebatan semakin panas, sehingga hal tersebut menjadi isu masyarakat belakangan ini. Namun hal tersebut tidak membuat kericuhan antar pihak yang fanatisme terhadap pilihannya.
Selain karena faktor perbedaan ideologi antar dua kubu, diduga faktor konflik pemilu juga disebabkan karena adanya praktik politik ekonomi formal dan informal. Ini mengacu karena adanya kecenderungan organisasi untuk membuat masyarakat turun ke jala, memperlihatkan fanatisme terhadap kelompok tersebut. Faktor yang paling kuat yaitu faktor historis, ekonomi, dan personal.
Isu-isu politik yang menjadi perhatian publik antara lain:
Korupsi merupakan kejahatan yang merugikan negara dan masyarakat. Korupsi dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial dan ekonomi.
Penegakan hukum yang lemah dapat menyebabkan pelaku kejahatan tidak dihukum sesuai dengan perbuatannya. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kedaulatan kepada rakyat. Demokrasi yang kuat dapat menjamin hak-hak asasi manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Isu-isu krusial yang menjadi perhatian publik menjelang Pemilu 2024 dapat mempengaruhi hasil pemilu dan arah pembangunan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami isu-isu tersebut dan terlibat aktif dalam proses Pemilu 2024.
Masyarakat dapat berperan aktif dalam proses Pemilu 2024 dengan cara
1. Menyebarkan informasi yang akurat dan objektif tentang isu-isu krusial
2. Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu
3. Mengawasi proses pemilu agar berjalan jujur dan adil
[ad_2]
Source link