[ad_1]
“Sekarang Sardin sudah kembali bermain sepak bola dengan teman-teman sekampung,” kata Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat ditemui di pemukiman Badui, di Lebak, Kamis.
Peristiwa yang menimpa anak Badui terdampak penyakit saraf terjepit setelah mengangkat kayu saat gotong royong bersama masyarakat setempat.
Sardin cucu mantan Jaro Nalim, orang yang memiliki pengaruh di Badui Dalam Kampung Cikawartana itu menghubungi relawan SRI untuk mendapatkan penanganan medis.
Kebetulan tempat tinggal orang tua Sardin hanya beberapa meter dari Poskesdes Nangerang yang dikelola oleh relawan SRI, dan langsung dibawa ke RSUD Banten dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Selanjutnya, RSUD Banten melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan Sardin dengan dilakukan CT scan, rontgen, MRI (magnetic resonance imaging) atau EMG (electromiografi).
Dari hasil EMG diketahui putra kedua Sarniti pada bagian leher terjepit saraf dan mengalami penekanan. Dengan demikian, RSUD Banten kembali merujuk untuk penanganan medis anak Badui itu ke RSCM Jakarta.
Relawan yang menangani kemanusiaan masyarakat Badui kebetulan Menteri Kesehatan Budi Gunawan saat ia berkunjung ke Badui. Dalam kunjungan itu, relawan melaporkan kepada Menkes bahwa ada anak Badui yang harus ditangani RSCM Jakarta, karena saraf kejepit dan harus dilakukan operasi.
Setelah itu, Menkes menghubungi pengelola RSCM Jakarta dan bisa langsung dibawa untuk menjalani pengobatan dengan membuat BPJS Kesehatan bantuan pemerintah. “Sebelum dilakukan operasi saraf kejepit, terlebih dulu dilakukan penyembuhan paru-paru, setelah sembuh baru menjalani operasi hingga terapi,” kata Muhammad Arif.
Menurut dia, pengobatan dan perawatan di RSCM Jakarta selama 2,5 bulan. Sardin diperbolehkan pulang, namun dalam pengawasan.
Saat ini, kata dia, kondisi Sardin sembuh total dan bermain sepak bola bersama teman seusianya.
Penanganan penyakit yang ditangani relawan SRI masyarakat Badui tetap berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan pihak puskesmas setempat.
“Kami memiliki dua Posko Kesehatan, yakni di Nangerang dan Ciboleger (perbatasan dengan kawasan tanah hak ulayat Badui) untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Badui,” katanya.
Sementara itu, Sarniti, orang tua Sardin menyatakan terima kasihnya kepada relawan SRI dan Menkes Budi Gunawan yang membantu kesembuhan anaknya. “Kami lega dan bahagia putra kedua kami kembali sehat,” ucapnya.
[ad_2]
Source link