[ad_1]

JAKARTA – Cawapres dari paslon nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan akan membangn 40 kota baru selevel Jakarta.

“Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel Jakarta,” kata Cak Imin dari pangung debat Cawapres.




Cak imin menyatakan pembangunan kota harus dibikin merata di seluruh Indonesia dan tidak harus berpusat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Lalu apakah membangun 40 kita selevel Jakarta itu mungkin dilakukan? Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna menjelaskan, membangun 40 kota seperti atau setara Jakarta bukan perkara mudah.

“Diperlukan Key Performance Indicator (KPI) dari apa yang dimiliki Jakarta. Tentukan dulu apa yang mau ditiru dari Jakarta,” kata Yayat kepada wartawan, Sabtu (23/12).

Dia menerangkan, Jakarta itu lengkap punya transportasi massal yang sudah terintegrasi, punya pelabuhan dan dekat dengan bandara sehingga punya basis ekonomi kuat.

“Jadi kalau mau bikin 40 kota seperti Jakarta ya harus punya juga mesin penggerak untuk meningkatkan ekonominya,” tegas dia.

Yayat memaparkan, sebenarnya kalau bicara pemerataan pembangunan harusnya melakukan redistribusi fungsi yakni dengan membagi fungsi DKI Jakarta dengan kota lain biar tidak terlalu padat atau “obesitas.”

“Contohnya, Jakarta membagi pusat pemerintahan ke IKN, pendidikan bisa ke Depok, ekonomi kreatif bisa ke Bandung, industri ke Bekasi seperti Cikarang dan Karawang, sehingga ekonomi bisa tumbuh kembang setara dengan Jakarta,” urainya.


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia menganggap pernyataan Cak Imin yang ingin membuat 40 kota di Indonesia seperti Jakarta sebagai jargon politik. Terlebih Ketum PKB itu sedang berkontestasi di Pemilu 2024. Tapi, tentu jargon politik harus realistis.

“Namanya jargon politik ya bebas saja, tapi kan harus realistis. Rencana pembangunan kota nasional sudah ada di Kebijakan Pembangunan Perkotaan yang disusun Bappenas. Gak asal-asalan,” tutur dia.

Yayat menekankan, untuk mewujudkan kota seperti Jakarta diperlukan mencari kepala daerah yang memiliki leadership dan visi membangun kota.

“Tapi itu semua balik ke leadership. Perlu wali kota dengan visi jangka panjang, kalau wali kota mikir jangka pendek yang ada cuma membangun partainya, bukan kotanya. Setiap wali kota harus punya visi membangun kota,” tutup dia.

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *