[ad_1]

SLEMAN, Joglo Jogja – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Sleman semakin menunjukkan eksistensinya. Hal itu dibuktikan dengan adanya puluhan produk kerajinan UMKM asal Sleman yang mulai diekspor ke berbagai negara. Tak hanya kerajinan, sejumlah produk makanan kaleng UMKM asal Sleman juga jadi objek untuk diperdagangkan ke pasar mancanegara.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Sleman, Haris Martapa mengatakan, pihaknya telah mencatat ada sekitar 70 jenis handicraft (kerajinan tangan) asal Sleman yang diekspor ke mancanegara. Bentuknya beragam, mulai dari cenderamata dan berbagai produk lainnya.

Handicraft itu macam-macam, ada cenderamata dan sebagainya. Jadi banyak jenisnya, kurang lebih sekitar 70 jenis kerajinan, dan saat ini sudah diekspor,” terangnya di Sleman, belum lama ini.

Lanjutnya, tak kalah dengan kerajinan tangan, sejumlah produk di sektor kuliner di wilayah Bumi Sembada juga sudah mulai dikirim ke berbagai negara. Sebagian di antaranya dalam bentuk kalengan.

“Makanan yang dikemas dalam kaleng itu sudah macam-macam. Mulai dari gudeg, kemudian gule, manisan salak, termasuk cemilan dan sebagainya,” tambahnya.

Upaya untuk mendorong jumlah ekspor di lini kuliner juga sudah dilakukan melalui factory kitchen. Dapur bersama itu, diarahkan untuk proyeksi ekspor.

Melalui asosiasi, pihaknya telah mencatat sudah ada sembilan negara yang siap menerima produk-produk kuliner produksi UMKM Sleman. “Jadi factory kitchen ini adalah semacam dapur bersama dalam rangka menstandarisasi masakan-masakan yang menjadi target untuk ekspor,” imbuhnya.

Haris menambahkan, saat ini kuliner-kuliner seperti gudeg hingga brongkos, telah diekspor ke sembilan negara di dunia. Ia juga berharap, angka itu akan semakin meningkat kedepannya. Sehingga kedepan UMKM di Sleman semakin meningkat.

“Sekarang sudah ada gudeg, brongkos, kemudian gule dan sebagainya dalam bentuk kaleng untuk diekspor ke sembilan negara. Jadi kita akan terus kembangkan factory kitchen-nya,” tuturnya.

Menurutnya, asosiasi menjadi sarana untuk para UMKM menjaga kualitas dan menjual produk untuk diekspor. “Lewat asosiasi mari bersama-sama tingkatkan produk-produk UMKM untuk diekspor ke mancanegara,” imbuhnya. (bam/all)

DPRD Batang

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *