[ad_1]
“Mereka akan menampilkan karya seni yang digabungkan menjadi satu, di Lapangan Banteng Jakarta Pusat, dalam Indonesia Channel 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Teuku Faizasyah dalam sebuah arahan media di Jakarta, Rabu.
Indonesia Channel 2023 merupakan pertunjukan karya seni dan budaya Indonesia yang ditampilkan oleh para peserta dari mancanegara guna menutup program BSBI yang diadakan oleh Kemlu RI.
Program BSBI sendiri merupakan program pemberian beasiswa kepada para pemuda dari mancanegara yang tertarik untuk mempelajari budaya Indonesia.
“Jadi, BSBI merupakan flagship program sosial budaya Kemlu melalui pemberian beasiswa kepada anak-anak muda dari berbagai negara, yang intinya mereka didekatkan dengan seni budaya Indonesia, sehingga mereka bisa mengambil pengalaman terbaik dalam kehidupan masyarakat Indonesia di berbagai lokasi di Tanah Air,” kata Faizasyah.
Melalui program tersebut, Kemlu RI berharap para peserta yang telah menyelesaikan program dapat menjadi duta untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di negara masing-masing.
“Jadi, harapan kami adalah setelah mereka mendapatkan pengalaman berharga selama dua bulan di Tanah Air dan mendalami kesenian dan lain-lain, saat kembali ke Tanah Air (masing-masing) mereka bisa menjadi perwakilan Indonesia di negara mereka,” kata Faizasyah lebih lanjut.
Dalam program BSBI tahun ini, terdapat lima sanggar yang menjadi mitra Kemlu RI untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada para peserta.
Kelima sanggar tersebut antara lain adalah Sanggar Seni Gubang Art Community Kutai Kartanegara, Sanggar Seni Semarandana Bali, Sanggar Langlang Buana Banyuwangi, Sanggar Ayodya Pala DKI Jakarta, dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani Padang.
Di pertunjukan Indonesia Channel 2023 yang akan digelar pada Sabtu, 12 Agustus di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan hadir memberikan sambutan di acara tersebut.
Ajang budaya itu diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 1.500 penonton yang melibatkan sejumlah pejabat diplomatik yang diwakili oleh para peserta pertunjukan, para mahasiswa dan juga masyarakat umum.
Faizasyah menilai program tersebut sebagai program unggulan yang baik untuk hubungan diplomasi jangka panjang Indonesia dengan negara-negara lain.
“Ini adalah salah satu program yang baik untuk investasi masa depan dalam hubungan antarnegara,” kata dia.
Sementara itu, Aya Saidi, salah satu peserta dari Tunisia yang mengikuti program BSBI tersebut, mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa memperoleh kesempatan mendalami seni tari Indonesia di Sanggar Seni Gubang Art Community Kutai Kartanegara.
Melalui program tersebut, dia bisa memperoleh banyak pengalaman seperti menari tarian Indonesia, mengenal budaya, dan juga mempelajari Bahasa Indonesia. Selain itu, dia juga mengaku tertarik dengan keindahan alam dan keramah-tamahan masyarakat Indonesia.
“Saya sangat mencintai pengalaman ini. Sanggar Gubang juga luar biasa. Saya menjalin persahabatan, bertemu keluarga baru, dan kami juga mendapat banyak hal seperti tarian, budaya, dan juga bahasa. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa,” demikian katanya.
Baca juga: Pemuda dari negara-negara sahabat belajar tari Banyuwangi
Baca juga: Menlu harapkan peserta beasiswa Indonesia jadi agen perdamaian
Baca juga: Kemlu undang 45 pemuda mancanegara belajar seni dan budaya Indonesia
[ad_2]
Source link