[ad_1]
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan pasangannya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terus meraih keunggulan dari dua pasangan capres-cawapres lainnya dalam Pemilu 2024, ungkap survei terbaru Indikator Politik yang dirilis setelah debat pertama.
Prabowo dan Gibran memperoleh 46,7% suara responden, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD — calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan perolehan 24,5%.
Sementara pasangan kandidat lainnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendapatkan suara 21%.
Survei tersebut menjaring suara 1.217 responden di seluruh Indonesia pada pekan lalu.
Kecuali Jawa Tengah, di mana Ganjar lebih unggul, Prabowo mendominasi seluruh wilayah Indonesia, menurut Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Prabowo juga mendapat dukungan dari semua kelompok etnis, kecuali masyarakat Minang di Sumatera Barat, yang lebih menyukai Anies, katanya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa 7,8% responden merupakan pemilih yang ragu-ragu atau belum menentukan pilihan, yang dapat mempengaruhi hasil pemilu.
“Jadi jika pemilihan presiden tidak satu putaran, masih jadi misteri Tuhan siapa yang mendampingi (bersaing dengan) Prabowo-Gibran pada putaran kedua,” kata Burhanuddin.
Sistem pemilihan presiden di Indonesia memerlukan putaran kedua antara dua kandidat teratas jika tidak ada yang memperoleh lebih dari 50% suara pada putaran pertama.
Burhanuddin mengatakan posisi kedua dan ketiga terlalu dekat karena Ganjar dan Anies memiliki margin of error survei sebesar 2,9%.
Dia mengatakan salah satu dari mereka bisa bergabung dengan Prabowo di putaran kedua, jika pemilu berlangsung dua putaran.
Pada tanggal 14 Februari 2024, masyarakat Indonesia akan memilih pengganti Jokowi, yang secara konstitusi dilarang untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Menurut berbagai survei lain yang dirilis bulan ini, Prabowo lebih unggul dari para pesaingnya dalam pemilu.
Poltracking Indonesia memberikan perolehan suara kepada Prabowo sebesar 45,2%, disusul Ganjar dengan 27,3%, dan Anies dengan 23,1%.
Berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas, Prabowo memimpin dengan perolehan suara 39,3%, Anies 16,7%, dan Ganjar 15,3%.
Gibran di luar perkiraan
Sementara itu, Gibran melampaui ekspektasi saat debutnya di panggung nasional dalam debat calon wakil presiden pada Jumat, ketika anak sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo itu berhadapan dengan politisi kawakan Mahfud MD dan Muhaimin.
Gibran, 36, Wali Kota Solo, sempat dipandang sebelah mata sebagai politisi pemula dan dituduh mendapat keistimewaan dari popularitas dan pengaruh ayahnya sejak Prabowo memilihnya sebagai pasangan.
Pencalonan Gibran secara luas dipandang sebagai kelanjutan dari warisan ayahnya.
Namun, pencalonannya untuk jabatan tersebut telah menuai kontroversi karena adanya konflik kepentingan dan tuduhan nepotisme, khususnya yang melibatkan keputusan Mahkamah Konstitusi yang dipimpin oleh pamannya, Anwar Usman.
Keputusan pengadilan mengizinkan kandidat yang berusia di bawah 40 tahun, termasuk Gibran, untuk mencalonkan diri untuk jabatan nasional setelah mereka memegang jabatan regional, sehingga memungkinkan pencalonannya.
Putusan tersebut mengakibatkan Anwar diberhentikan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi meski dia tetap menjabat sebagai hakim di lembaga tersebut.
Prabowo, 72 tahun, mantan menantu presiden Suharto, telah menjadi saingan utama Jokowi dalam dua pemilu terakhir, dan kalah tipis dalam kedua pemilu tersebut.
Kini, dia diyakini mendapat dukungan dari Jokowi setelah memilih putranya, Gibran, sebagai cawapres, meski presiden belum mengungkapkan preferensinya secara terbuka.
Prabowo dan Gibran mendapat lebih banyak dukungan dari masyarakat yang senang dengan kinerja Jokowi, kata Wasisto Raharjo Jati, analis politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Pilpres selalu berubah, apalagi dengan adanya undecided vote yang belum mengambil keputusan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa para kandidat akan berusaha memenangkan suara pemilih tetap, baik untuk mengejar atau mengamankan kemenangan mereka.
“Saya belum bisa memastikan satu putaran karena dinamika pemilih selalu bergeser hingga menit-menit terakhir menjelang 14 Februari,” ujarnya.
Survei Indikator juga menunjukkan bagaimana kinerja para kandidat dalam debat yang disiarkan televisi.
Pada debat pertama pada 12 Desember, Anies meraih 35,5% responden sebagai kandidat terbaik dan paling fasih. Prabowo membuntuti dengan 28,9% dan Ganjar dengan 26,9%, kata Indikator.
Namun menurut survei, Prabowo dipandang sebagai kandidat dengan program kerja paling solid.
[ad_2]
Source link