[ad_1]

JAKARTA – Sebuah temuan dalam penelitian terkini menunjukkan bahwa untuk melindungi diri dari risiko tekanan darah tinggi seiring bertambahnya usia, sangat penting untuk menjalani pola olahraga jangka panjang dan mempertahankan tingkat kegiatan fisik hingga mencapai usia paruh baya.

Meskipun demikian, faktor sosial dapat menjadikan hal tersebut lebih sulit untuk dilakukan oleh beberapa individu dibandingkan yang lain. Hal tersebut didasari oleh sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 5.000 orang di empat kota di Amerika Serikat.

Melansir dari laman Science Alert, Senin (1/1/2024), Kirsten Bibbins-Domingo, seorang penulis studi dan ahli epidemiologi dari University of California, San Francisco (UCSF) menjelaskan bahwa remaja dan orang-orang yang berusia awal 20-an mungkin aktif secara fisik tetapi pola ini dapat berubah seiring bertambahnya usia.

Pada berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa berolahraga dapat menurunkan tekanan darah. Namun, penelitian terbaru menyoroti bahwa mempertahankan aktivitas fisik selama masa dewasa muda merupakan hal yang penting. Hal tersebut merupakan hal yang direkomendasikan, bahkan kita membutuhkan olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi dapat memiliki peranan yang penting.

Salah satu risiko penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah adalah Hipertensi. Hipertensi adalah kondisi serius yang mempengaruhi miliaran orang di seluruh dunia. Hal tersebut dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke serta menjadi salah satu faktor risiko berkembangnya demensia di kemudian hari.

Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari satu dari empat pria dan sekitar satu dari lima wanita menderita hipertensi. Yang mencemaskan, banyak orang dengan tekanan darah tinggi tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya, sehingga sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam”.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 5.100 orang, Jason Nagata yang merupakan seorang ahli dalam pengobatan dewasa muda menyorot pentingnya masa dewasa muda sebagai periode kritis untuk melakukan intervensi guna mencegah hipertensi pada usia paruh baya melalui program promosi kesehatan yang difokuskan pada peningkatan aktivitas fisik.

Dari hasil penelitiannya tersebut, hampir setengah dari peserta penelitian pada usia dewasa muda menunjukkan tingkat aktivitas fisik yang kurang optimal, yang secara signifikan terkait dengan munculnya hipertensi. Temuan ini menyarankan bahwa diperlukan peningkatan standar minimum untuk aktivitas fisik sebagai upaya pencegahan hipertensi.

Ketika para peneliti memeriksa individu yang terlibat dalam olahraga dengan intensitas sedang selama lima jam per minggu selama awal masa dewasa, mereka menemukan bahwa tingkat aktivitas ini secara signifikan mengurangi risiko hipertensi, terutama jika kebiasaan berolahraga dipertahankan hingga usia 60 tahun.


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, meningkatkan tingkat aktivitas fisik mingguan tidaklah mudah, terutama di tengah perubahan kehidupan dan tanggung jawab yang semakin besar. Menurut Nagata, hal ini dapat menjadi tantangan terutama setelah sekolah menengah atas, ketika peluang untuk beraktivitas fisik berkurang selama transisi generasi muda ke perguruan tinggi, dunia kerja, peran sebagai orang tua, dan berkurangnya waktu luang.

Oleh karena itu, kita sendirilah yang harus mengetahui diri kita sendiri. Apakah kita sudah melakukan proporsi yang seimbang antara melakukan asupan, aktivitas sehari-hari, dan juga olahraga yang kita lakukan. Pentingnya mengetahui hal tersebut dapat membantu kita di masa mendatang sehingga memiliki fisik dan kesehatan yang baik.

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *