[ad_1]
Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
News
Sabtu, 30/12/2023 11:42 WIB
Foto: Pengarahan Presiden Jokowi pada Rapat konsolnas Kesiapan Pemilu 2024, 30 Desember 2023. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pemilihan umum 2024 tidak lama lagi. Masyarakat akan melakukan pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024. Ia mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempersiapkan segala hal dengan baik.
Hal ini diungkapkan Jokowi pada Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pemilu 2024, di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2023). Dalam rapat itu juga dihadiri Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Tak ada kata lain KPU dari pusat sampai daerah harus siap-siap menjalankan pemilu yang jujur adil dan dipercaya oleh rakyat dan pemilu 2024 tinggal 45 hari, waktunya sudah sangat dekat, semuanya harus siap,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Seperti yang diketahui pencoblosan capres dan cawapres akan dilakukan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Dalam kesempatan itu ia tidak menampik bahwa pelaksanaan pemilu serentak di Indonesia cukup kompleks. Karena memiliki wilayah yang luas hingga hingga calon pemilih yang besar.
Dimana menurut catatanya ada sekitar 204.807.222 pemilih, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota. 7.277 kecamatan, 83.771 desa. Juga melibatkan 18 partai politik nasional, 6 partai lokal di Provinsi Aceh.
“kita bisa bayangkan betapa sangat kompleks pemilu kita ini. sangat kompleks sekali. dan semua ini adalah perintah undang-undang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, sehingga kita harus pastikan tata kelola baik,” katanya.
Sehingga Eks Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan kesiapan petugas ketika pemilu berlangsung, juga persiapan dan distribusi logistik, sistem keamanan.
“Jangan sampai ada yang tercecer satupun semua harus baik dan tidak boleh ada yang salah termasuk aspek teknisnya, hati-hati mengenai ini hal-hal kecil harus kita perhatikan secara detil. sebab keteledoran teknis bisa berimplikasi politis,” kata Jokowi.
(haa/haa)
[ad_2]
Source link