[ad_1]
JAKARTA – Kereta cepat pertama di Indonesia yang menjadi telah diresmikan tahun ini dengan nama Whoosh oleh Presiden Jokowi. Proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2016.
Pemerintah telah menyaksikan perjalanan yang luar biasa dalam pengembangan infrastruktur transportasi baru ini. Dengan kecepatan dan ketepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya proyek ini telah menjadi sorotan utama dalam lanskap transportasi Indonesia.
Kereta cepat ini memiliki trayek sepanjang 142,3 kilometer dari Jakarta menuju Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti disetiap stasiun. Melewati empat stasiun, di antaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Kereta cepat Jakarta-Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF. CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.
Indonesia telah mencatat sejarah dengan menjadi negara pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang memiliki kereta cepat yang mampu melesat dengan kecepatan 360 kilometer per jam melaju dari Jakarta – Bandung. Pengembangan proyek ini diharapkan menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Selain dapat mengubah wajah transportasi modern di Indonesia, Kereta cepat yang dibangun dengan teknologi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman Sumber Daya Manusia di bidang perkeretaapian.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Pembangunan MRT, LRT dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya,” tutur Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu.
Budi juga menyebutkan bahwa pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat ini diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya yaitu kemacetan.
“Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan,” ucapnya.
Meskipun proyek ini menarik perhatian positif, terdapat ketidaksepakatan antara Indonesia dan China mengenai besaran pembengkakan proyek ini. Pada awalnya proyek kereta cepat ini diperkirakan menelan biaya Rp86,67 triliun, namun karena terjadi pembengkakan (cost overrun) menjadi sekira Rp114,24 triliun pada 2021.
Membengkaknya anggaran kereta cepat sempat jadi perdebatan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Penyebabnya adalah harga lahan yang cenderung naik setiap 3 bulannya hingga frekuensi pemindahan menara Base Transceiver Station (BTS).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memiliki teknologi yang canggih, pengoperasiannya pun berbeda dengan kereta pada umumnya. Dalam hal ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan melatih para masinis KCJB menggunakan simulator. Simulator Electric Multiple Unit tipe KCIC 400AF ini memiliki interior, fitur dan fungsi yang sama.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesiapan para masinis sebagai bagian dari persiapan menuju operasional penuh. Dan memungkinkan menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi selama perjalanan.
BACA JUGA:
“Para calon masinis KCJB akan mendapatkan pelatihan dengan simulator ini secara berkala. Tujuannya agar para calon masinis terbiasa mengoperasikan Kereta Api Cepat yang merupakan teknologi baru di Indonesia. Jika sudah dinilai layak dan mampu, maka para calon masinis akan berlatih dengan menggunakan EMU yang sesungguhnya,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry.
Saat proses pembangunan berlangsung, terdapat kejadian yang kurang menyenangkan terjadi. Pencurian sejumlah batang besi bekas pengerjaan rel yang dilakukan oleh dua orang dari pegawai salah satu kontraktor KCJB dan satu orang supir yang membantu melancarkan aksinya.
Pelaku pencurian besi proyek itu berhasil ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung. Diduga pelaku mencuri sejumlah batang besi seberat kurang lebih 200 kilogram.
“Kasus pencurian ini adalah terletak di Stasiun KCIC Tegalluar yang mana dilakukan oleh sekuriti internal KCIC sendiri. Dilaksanakan pada 2 Mei 2023 tepatnya pukul 00.30 WIB,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo di Depo Proyek KCIC Tegalluar, Kabupaten Bandung, dikutip dari Antara.
Insiden ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan yang lebih baik kedepannya. Sebagai upaya untuk mengantisipasi dan meminimalisasi gangguan eksternal yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana KCJB, PT KCIC menggandeng kepolisian RI.
BACA JUGA:
Di samping itu, stasiun kereta cepat bukan hanya menjadi lokasi naik turun penumpang, tapi juga menjadi sebuah destinasi wisata atau pusat aktivitas masyarakat. Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, menyuguhkan desain yang menjadi sorotan masyarakat.
Dengan mengangkat nuansa konsep akulturasi budaya Betawi – Sunda, mencerminkan kekayaan budaya lokal Indonesia. Inisiatif ini ditujukan untuk memberikan pengalaman yang holistik kepada penumpang.
Tidak hanya sekadar menjadi destinasi, tetapi mendapat suatu pengalaman budaya yang kaya.
“Diharapkan nantinya seluruh Stasiun KCJB dapat menjadi sebuah tempat yang menyuguhkan akulturasi budaya baik budaya Betawi maupun Sunda pada ornamen dan aktivitas di dalamnya,” ujar Tiko saat melakukan kunjungan ke Stasiun KCJB di Halim, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Sebelum peluncuran operasional pada Agustus 2023, masyarakat diberi kesempatan untuk menguji coba KCJB secara gratis selama tiga bulan.
Tujuannya tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan kenyamanan dan kemudahan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mengenalkan masyarakat pada kemajuan teknologi transportasi terbaru.
Selama pengujian tersebut, terdapat momen paling menarik perhatian di media sosial, melalui akun Tiktok @yusuf_dumdum, menampilkan sebuah video berdurasi 52 detik terlihat sebuah uang koin Rp500 dapat berdiri tegak tanpa jatuh saat kereta cepat melaju dengan kecepatan 181 km/jam.
“Begini tenang dan nyamannya di dalam kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dg kecepatan 181 km/jam. Selanjutnya akan diuji coba hingga top speed 385 km/jam” tulis keterangan dalam video pada akun @yusuf_dumdum.
BACA JUGA:
Fenomena ini menciptakan kehebohan di tengah masyarakat untuk segera mencoba menaiki kereta cepat tersebut. Hal ini menjadi bukti konkrit akan kecepatan luar biasa yang dimiliki kereta cepat Whoosh dan menjadi simbol kebanggaan dan keajaiban teknologi bagi banyak orang.
Kemudian KCIC mengungkap bahwa rangkaian kereta cepat Whoosh beroperasi dalam dua warna, yakni merah dan kuning. Keduanya memiliki makna peran, identitas serta fungsi yang berbeda. KCJB kuning merupakan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi. Berfungsi untuk memastikan rel,sistem kelistrikan, dan juya sistem pendukung lainnya dalam kondisi yang baik dan prima.
Sedangkan rangkaian KCJB merah merupakan kereta Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta yang digunakan untuk operasional penumpang. Kelebihannya memiliki kemampuan untuk meminimalisir getaran serta kebisingan baik yang berasal dari akselerasi kereta ataupun yang bersumber dari luar, sehingga penumpang bisa merasakan pengalaman bepergian dengan kenyamanan yang tinggi.
KCJB bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan dianggap sebagai objek vital nasional sebagai sebuah simbol kemajuan dan prestasi Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur transportasi.
BACA JUGA:
Proses penetapan kereta cepat sebagai Objek Vital Nasional telah dipersiapkan sejak Maret 2023, melalui berbagai tahapan yang ketat mulai dari pengecekan dokumen, pembahasan, hingga verifikasi lapangan oleh Direktorat Keselamatan Perkeretaapian DJKA Kemenhub.
Tidak hanya itu, Whoosh telah menjadi simbol kemajuan transportasi dan identitas nasional. Sehingga diakui sebagai destinasi wisata baru yang menarik bagi warga Indonesia dan mancanegara.
Dalam acara peresmiannya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa Indonesia patut bangga memiliki Whoosh sebagai prestasi nasional yang dapat menandingi kereta cepat di negara-negara maju.
Menhub mengatakan dengan hadirnya sejumlah transportasi massal MRT, LRT, kereta cepat dan lainnya adalah modal bagi Indonesia untuk secara langsung mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di sektor transportasi.
Dengan menggunakan Whoosh menjadi langkah pertama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara di Indonesia serta menjaga program keberlanjutan lingkungan.
“Para pendekar energi juga harus turut mencontohkan. Misalnya kalau mau ke Bandung jangan naik kendaraan pribadi, tapi naik Whoosh (Kereta Cepat),” kata Menhub.
Namun ada berbagai masalah terjadi ketika pengoperasian kereta cepat Whoosh, mulai dari kebakaran stasiun Halim, kasus penipuan tiket, gangguan listrik, hingga atap stasiun yang bocor akibat hujan deras.
Kebakaran Stasiun Halim menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan dan kesiapan proyek. Kejadian ini mengguncang keyakinan masyarakat untuk menuntut tindakan cepat dari pihak terkait untuk memastikan bahwa proyek ini tetap berjalan dengan lancar dan aman.
Selain kebakaran yang terjadi, kereta cepat Whoosh pernah mengalami pemberhentian dadakan selama 20 menit. Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan bahwa keterlambatan tersebut lantaran pihaknya harus berupaya melakukan pengamanan jalur yang dilalui kereta cepat karena ada oknum yang memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103, Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Oknum yang menjadi penghalang tersebut diduga seorang pria bergelantungan yang hendak melakukan percobaan bunuh diri.
“Diduga yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri,” kata Eva.
Setelah ditelusuri lebih dalam melalui video viral yang beredar di sosial media, pria yang hendak melakukan percobaan bunuh diri tersebut ternyata ingin mencuri kabel di jalur kereta cepat dan berpura-pura ingin bunuh diri untuk menghindari penangkapan pihak keamanan.
Di samping itu kasus penipuan tiket sempat mengguncang masyarakat akibat salah seorang pembeli yang membeli tiket di luar platform resmi. KCIC sebagai pengelola segera merespons dengan mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap ancaman penipuan tiket online. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan keandalan sistem pemesanan tiket.
“Kami telah menyediakan sejumlah saluran resmi untuk pembelian tiket, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan tiket kereta cepat Whoosh. Saluran resmi ini juga akan terus kami kembangkan agar layanan pada masyarakat lebih baik,” ujar Eva dalam keterangan tertulisnya.
Kereta Cepat Whoosh dapat dipesan mulai h-7 sebelum keberangkatan melalui aplikasi Whoosh Kereta Cepat, situs ticket.kcic,co,id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, dan BRImob.
Whoosh juga sempat mengalami gangguan listrik dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang padam akibat peningkatan suhu yang meningkat saat itu. Imbasnya beberapa komponen instalasi kelistrikan mengalami overheat dan penurunan keandalan sehingga menyebabkan kereta cepat Whoosh G1126 rute Tegalluar-Halim dan G1123 rute Halim-Padalarang tertahan sekitar 15 menit.
“Upaya pencegahan kejadian serupa terus kami lakukan, pihak PLN dan KCIC pun telah melakukan koordinasi secara intensif,” kata General Manager PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia.
Kasus lainnya yang terjadi yaitu atap stasiun Halim yang bocor akibat hujan deras. KCIC memberikan tanggapan cepat, menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah masalah serius dan sedang dalam perbaikan. Meski demikian, insiden ini memberikan gambaran bahwa infrastruktur yang modern dan canggih pun tidak selalu kebal dari masalah teknis dan cuaca.
Insiden lain yang menciptakan sensasi adalah kecelakaan antara kereta feeder Whoosh dengan sebuah minibus pada bulan Desember. Kejadian ini menunjukkan bahwa kendaraan bermotor yang melintas di dekat jalur kereta cepat harus tetap waspada dan mematuhi aturan keselamatan. Pihak KCIC memberikan permintaan maaf atas gangguan perjalanan yang disebabkan oleh insiden ini.
Namun, terlepas dari tantangan dan insiden yang terjadi, Whoosh tetap menjadi bukti nyata kemajuan teknologi di Indonesia. Kunjungan wisatawan ke Bandung meningkat seiring hadirnya Kereta Cepat Whoosh.
Kecepatan dan kenyamanan perjalanan menjadi magnet utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota kreatif ini.
Masyarakat dapat menikmati perjalanan cepat dengan harga yang terjangkau. KCIC mulai menerapkan skema tarif Dynamic Pricing atau tarif dinamis untuk tiket Kereta Cepat Whoosh pada perjalanan akhir tahun 2023.
Tarif tersebut dipatok mulai Rp200 ribu – Rp250 ribu untuk sekali perjalanan kelas premium economy.
Selain kelas Premium Economy, kereta cepat Whoosh juga menyediakan tiket First Class dan Business Class.
Keduanya menyediakan fasilitas leg room yang luas, foot rest, head rest, dan dapat menikmati waiting room VIP serta mendapatkan complimentary berupa snack hingga minuman.
Kursi First Class memiliki beragam keuntungan, seperti sensasi private cabin yang dilengkapi dengan individual lighting dan captain seat. Sementara tiket Business Class menyediakan kursi yang lebih lebar dari kelas premium Economy. Uniknya, khusus pemegang tiket First Class akan dilayani oleh satu orang train attendant khusus.
Adapun PT KAI mengumumkan rencana pengembangan dengan meluncurkan KA Feeder Whoosh. Tujuannya untuk menjadi penghubung antar kota, kereta ini feeder ini diharapkan membuka peluang perjalanan yang lebih luas dan efisien.
“Feeder itu nanti akan jadi commuter,” kata Dirut KAI, Didiek Hartantyo usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Senin, 4 Desember 2023.
Pernyataan tersebut muncul setelah adanya keluhan dari pengguna kereta cepat ketika pindah KA Feeder tidak mendapati tempat duduk. Didiek mengatakan dengan menjadikan KA Feeder sebagai Commuter, maka tidak ada isu lagi terkait tidak adanya tempat duduk bagi penumpang.
Setelah meluncurkan KA Feeder, sekitar tanggal 14 Desember 2023 terjadi sebuah kecelakaan antara minibus jenis Daihatsu Sigra dengan KA Feeder di perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Sumur Bor, Kabupaten Bandung Barat.
Kecelakaan tersebut diduga akibat kesalahan supir minibus yang tidak hati-hati dalam menyebrang. Diduga pengemudi tidak sabar sehingga akhirnya menyenggol dan terseret kereta dengan jarak yang cukup jauh.
“Yang di depan rel kereta mah udah ngasih tau stop, kemungkinan yang bawa mobil kurang hati-hati, saya juga udah nglakson. Namanya kereta kan cepet sepersekian detik langsung terjadi,” ungkap Yaman salah seorang saksi di lokasi kejadian.
Pihak KCIC pun meminta maaf kepada penumpang KA atas keterlambatan dan gangguan yang terjadi pada jalur kereta.
“KCIC meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan 214 penumpang KA Feeder Kereta Cepat tujuan Padalarang yang perjalanannya terganggu akibat adanya mobil yang menabrak KA Feeder,” kata Eva dalam keterangan yang diterima MNC Portal.
Beruntungnya kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa dan semua penumpang sudah dievakuasi. Kejadian ini menjadi pengingat akan perlunya pengawasan dan keselamatan di sekitar jalur kereta cepat.
Saat ini, untuk menikmati fasilitas Kereta Cepat Whoosh harus memperhatikan aturan yang dibuat untuk memastikan pengalaman perjalanan yang aman, efisien, dan menyenangkan bagi semua penumpang.
Dilarang membawa barang-barang berbahaya seperti benda tajam dan lainnya. Dilarang merokok di dalam kereta dan menempelkan stiker di kaca jendela. Dilarang menginjak kursi kereta dan mengotori, selalu menjaga kebersihan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama selama perjalanan.
Menjelang akhir tahun, Kereta Cepat Whoosh memberikan kabar baik yaitu menambah jadwal perjalanan saat natal dan tahun baru. Hal tersebut diharapkan agar memudahkan masyarakat yang ingin merayakan momen spesial dengan melakukan perjalanan menggunakan kereta cepat.
“Penambahan ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan penumpang yang diperkirakan akan melonjak di masa Nataru. KCIC mengantisipasi terus meningkatnya jumlah penumpang yang ingin berlibur,” ujar Eva dalam keterangan tertulis
Dengan demikian, Kereta Cepat Whoosh bukan hanya menjadi sarana transportasi unggulan yang memperpendek waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung.
Meskipun mengalami beberapa insiden, termasuk kebakaran, gangguan listrik, dan kecelakaan, Whoosh tetap menjadi bukti nyata kemajuan teknologi di Indonesia.
Pemerintah telah berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang, proyek ini telah menjadi ikon prestasi nasional dan simbol kemajuan infrastruktur transportasi di Tanah Air.
Semoga keberadaan Whoosh tidak hanya memperkaya pengalaman perjalanan, tetapi juga mendorong pengembangan lebih lanjut dalam sektor transportasi Indonesia ke depannya.
[ad_2]
Source link