[ad_1]
pgr, CNBC Indonesia
News
Sabtu, 30/12/2023 17:10 WIB
Foto: Petugas medis membongkar jenazah warga Palestina yang tewas dalam pertempuran dengan Israel dan diserahkan oleh militer Israel saat pemakaman massal di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 26 Desember 2023. (AP/Fatima Shbair)
Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya ancaman penyakit menular di Jalur Gaza, Palestina. Terdapat ratusan ribu masyarakat Gaza sudah terinfeksi penyakit menular tersebut.
Dalam catatan WHO, hampir 180.000 orang menderita infeksi saluran pernapasan, sementara 136.400 kasus diare yang separuhnya terjadi pada anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Bahkan, Kepala badan kesehatan PBB, telah terjadi 55.400 kasus kutu dan kudis; 5.330 kasus cacar air; dan 42.700 kasus ruam kulit, termasuk 4.722 kasus impetigo.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihaknya merasa sangat prihatin dengan meningkatnya ancaman penyakit menular di Jalur Gaza.
“Ketika orang-orang terus mengungsi secara besar-besaran di bagian selatan Gaza, dengan beberapa keluarga dipaksa untuk pindah beberapa kali dan banyak yang berlindung di fasilitas kesehatan yang penuh sesak, rekan-rekan WHO dan saya tetap sangat prihatin dengan meningkatnya ancaman penyakit menular,” kata Tedros di X sebelumnya Twitter, dikutip AFP, Sabtu (30/12/2023).
Saat ini WHO dan para mitra terus bekerjasama mendukung otoritas kesehatan dalam meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit dengan memasok obat-obatan, alat tes untuk mendukung deteksi cepat dan respon terhadap penyakit menular seperti hepatitis, dan berusaha meningkatkan akses terhadap air bersih, makanan, layanan kebersihan dan sanitasi.
(pgr/pgr)
[ad_2]
Source link